0
Sunday 11 May 2025 - 03:18
India - Pakistan:

India dan Pakistan Sepakat untuk 'Gencatan Senjata Segera' setelah Berhari-hari Bentrokan Lintas Perbatasan

Story Code : 1208002
An Indian soldier stands gaurd at a house destroyed by artillery fire at the Salamabad village in Uri
An Indian soldier stands gaurd at a house destroyed by artillery fire at the Salamabad village in Uri
Wakil Perdana Menteri Pakistan, Ishaq Dar, mengumumkan perkembangan tersebut pada hari Sabtu (10/5) setelah beberapa hari serangan militer dan tindakan balasan yang dipicu oleh serangan 22 April, yang merenggut nyawa 26 wisatawan.
 
"Pakistan selalu berupaya untuk mencapai perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut, tanpa mengorbankan kedaulatan dan integritas teritorialnya," kata Dar.
 
Pengumuman tersebut pertama kali disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump, yang membagikan berita tersebut dalam sebuah unggahan di media sosial.
 
Ia mengonfirmasi bahwa India dan Pakistan telah menyetujui gencatan senjata "penuh dan segera".
 
"Setelah perundingan panjang yang dimediasi oleh Amerika Serikat, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk melakukan GENCATAN SENJATA PENUH DAN SEGERA," tulis Trump di platform Truth Social miliknya pada hari Sabtu (10/5).
 
"Selamat kepada kedua Negara karena telah menggunakan Akal Sehat dan Kecerdasan yang Hebat. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" tambahnya.
 
Menteri Luar Negeri India S Jaishankar juga mengonfirmasi gencatan senjata tersebut.
"India dan Pakistan hari ini telah mencapai kesepahaman tentang penghentian penembakan dan aksi militer," katanya.
 
Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat tajam setelah serangan mematikan Pahalgam, yang terjadi pada tanggal 22 April. India menyalahkan Pakistan atas serangan tersebut, tetapi Pakistan menolak tuduhan tersebut.
 
Sejak itu, pasukan India dan Pakistan telah saling tembak di sepanjang Garis Kontrol (LoC) di wilayah Kashmir yang disengketakan, yang menandai kemerosotan hubungan yang berbahaya antara kedua negara tetangga tersebut.
 
Kedua belah pihak telah mengisyaratkan bahwa ketegangan yang sedang berlangsung dapat meningkat menjadi konfrontasi militer.
 
Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri.
 
Sejak pemisahan subbenua pada tahun 1947, Kashmir tetap menjadi titik api antara India dan Pakistan, dengan kedua negara mengklaim kedaulatan penuh atas wilayah mayoritas Muslim tersebut, yang sebagian juga disengketakan dengan China.[IT/r]
 
Comment