Laporan: Kelompok Militan PKK Bubar, Akhiri Perjuangan Bersenjata Melawan Turki

Keputusan tersebut, yang dilaporkan oleh Kantor Berita Firat berbahasa Kurdi pada hari Senin (12/5), menyusul sebuah kongres yang diadakan minggu lalu di Irak utara dan merupakan tanggapan atas seruan dari kepala kelompok yang dipenjara, Abdullah Öcalan, untuk bubar.
 
Pengamat mengatakan, setelah konfirmasi potensial oleh PKK sendiri, pengumuman tersebut akan menandai perubahan signifikan dalam konflik yang telah berlangsung lama, yang telah mengakibatkan lebih dari 40.000 kematian sejak militansi dimulai pada tahun 1984.
 
Kelompok tersebut ditetapkan sebagai "organisasi teroris" oleh Turki dan sekutu Baratnya. Pemerintah Turki belum mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan atas pengumuman tersebut.
 
Laporan tersebut menyusul serangkaian peristiwa awal tahun ini, termasuk seruan Öcalan agar PKK meletakkan senjata dan membubarkan diri, serta gencatan senjata yang dideklarasikan oleh kelompok tersebut pada bulan Maret.
 
Partai Demokratik Rakyat (HDP) yang beroposisi pro-Kurdi di Turki telah mendesak parlemen negara tersebut untuk meloloskan undang-undang yang mendukung pelucutan senjata PKK dan memfasilitasi proses perdamaian.
 
Pembubaran PKK akan menandai perkembangan bersejarah yang, menurut para ahli, dapat membuka jalan bagi upaya perdamaian antara negara Turki dan berbagai kelompok Kurdi atau peninjauan kembali hubungan Turki-Kurdi.
 
PKK didirikan pada tahun 1978 oleh Öcalan, yang awalnya bertujuan untuk mendirikan negara Kurdi yang merdeka di Turki tenggara.
 
Konflik tersebut meningkat menjadi bentrokan bersenjata pada tahun 1984, yang menyebabkan kekerasan yang meluas dan hilangnya banyak nyawa.
 
Upaya perdamaian sebelumnya, termasuk gencatan senjata antara tahun 2013 dan 2015, pada akhirnya gagal mengakhiri permusuhan.[IT/r]