0
Thursday 15 May 2025 - 13:48
Iran - AS:

Iran Memberi Tahu AS setelah Tuduhan Trump: Ancaman Tidak Mempan terhadap Negara Ini

Story Code : 1208932
Iran
Iran's President Masoud Pezeshkian delivers an address in the western Iranian city of Kermanshah
Dalam pidatonya di kota Kermanshah di Iran barat, kepala eksekutif menanggapi pernyataan Trump yang disampaikan selama perjalanannya sebelumnya ke Arab Saudi, yang menyebut Iran sebagai sumber ketidakstabilan regional.

Pezeshkian mempertanyakan kredibilitas tuduhan tersebut, dengan menyoroti, antara lain, krisis kemanusiaan di Gaza, yang disebabkan oleh agresi Israel yang tak berkesudahan yang dimungkinkan oleh Amerika Serikat dalam skala yang cukup besar.

"Bagaimana mereka menuduh kami sebagai sumber ketidakamanan, sementara mereka membunuh 60.000 wanita dan anak-anak di Gaza di bawah pemboman dan menahan air dan obat-obatan dari orang-orang yang tak berdaya ini? Siapa, sebenarnya, sumber ancaman tersebut?" tanya presiden.

Ia merujuk pada besarnya jumlah korban jiwa dan hasil mengerikan lainnya dari perang genosida Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023 hingga sekarang.

Tel Aviv telah membombardir wilayah pesisir itu dengan pemboman mematikan yang tak berkesudahan dan membabi buta selama perang berlangsung. Serangan militer yang brutal itu telah menerima dukungan militer dan politik Amerika yang tak terbatas.

Sejalan dengan tuduhannya, Trump telah mencoba mencirikan Iran sebagai "kekuatan paling merusak" di kawasan Asia Barat.

Ia juga mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengizinkan Republik Islam itu mengembangkan "senjata nuklir", menepis penolakan total Teheran terhadap senjata nonkonvensional tersebut.

Sementara itu, Trump mengancam akan mengerahkan "tekanan maksimum besar-besaran" terhadap Republik Islam itu.

Namun, Pezeshkian menekankan bahwa Iran menjunjung tinggi perdamaian dan martabat manusia, membandingkan posisinya dengan tindakan mereka yang memasok senjata ke kawasan itu sambil mengklaim ingin mencari perdamaian.

Komitmen terhadap pembangunan nasional, persatuan

Sementara itu, presiden menggarisbawahi pentingnya persatuan dan kemandirian dalam menghadapi tekanan eksternal.

Ia mengakui ketahanan rakyat Iran selama beberapa dekade terakhir, dengan menyatakan, "Selama 47 tahun, mereka (musuh negara) telah berusaha sekuat tenaga untuk menundukkan lembaga ini dan rakyat ini, tetapi mereka telah gagal, dan mereka akan terus gagal."

Menyoroti peran kaum intelektual dan pemuda dalam upaya pembangunan bangsa, ia menyerukan untuk memanfaatkan kekuatan internal negara untuk mengatasi tantangan dan mencapai kemajuan lebih lanjut.[IT/r]
Comment