Pezeshkian Kritik Keras Pernyataan Anti-Iran Trump
Story Code : 1209069
Pezeshkian menyampaikan pernyataan tersebut dalam kunjungan provinsial pertamanya ke Kermanshah pada hari Rabu (14/5) lalu. Pezeshkian mengenang kembali seluruh tekanan yang dihadapi oleh bangsa Iran selama puluhan tahun.
Ia mencatat bahwa selama 47 tahun ini, musuh telah berusaha melemahkan Republik Islam Iran dan rakyatnya, namun mereka tidak berhasil dan tidak akan berhasil, karena ancaman yang dihadapi Iran tidak dapat menggembosi tekad bangsa tersebut.
Dalam pertemuan dengan para elit, intelektual, dan tokoh budaya setempat, Pezeshkian menekankan bahwa terlepas dari niat pihak lain mengenai perdamaian, bangsa Iran akan bangkit untuk membangun negerinya.
Ia mengkritik komentar Presiden AS. "Trump membuat pernyataan yang mengungkap kesalahpahamannya yang mendalam terhadap rakyat Iran, karena ia gagal mengakui kehormatan, keberanian, kesabaran, dan pengorbanan rakyat Iran," ujarnya.
Presiden Pezeshkian dengan tegas menolak klaim bahwa Iran adalah sumber ketidakamanan."Bagaimana mereka bisa melabeli Iran sebagai ancaman ketika AS sendiri merupakan pihak yang telah menyebabkan kematian 60.000 wanita dan anak-anak di Gaza melalui pemboman dan telah merampas sumber daya penting seperti air dan obat-obatan dari rakyat yang tak berdaya ini?" tambahnya mempertanyakan.
Ia menantang propaganda terhadap Iran, dengan mencatat bahwa masalah AS ini berakar pada kebijakan yang memberlakukan sanksi dan terorisme ekonomi, serta menghasut perang dan kehancuran.
Mengenai konspirasi internasional terhadap Iran, ia mengatakan bahwa tujuan utama musuh adalah untuk menabur perpecahan di dalam Iran.
Ia menambahkan bahwa AS dan sekutunya telah mengumpulkan sumber daya mereka untuk melemahkan negara ini, namun mereka gagal memahami bahwa Iran adalah negeri orang-orang pemberani dan tidak dapat dikalahkan. [IT/G]