0
Sunday 18 May 2025 - 03:01
Turki - Suriah:

Turki Serukan PKK Letakkan Senjata, Dorong Stabilitas

Story Code : 1209444
Turkish President Recep Erdogan arrives  in Tirana, Albania
Turkish President Recep Erdogan arrives in Tirana, Albania
Presiden Erdogan menekankan pentingnya pelucutan senjata secara menyeluruh dan pembubaran total PKK, menyebut langkah-langkah tersebut sebagai hal yang krusial untuk mengakhiri "aktivitas ilegal" kelompok tersebut.
 
Berbicara kepada wartawan dalam penerbangannya kembali dari Tirana setelah menghadiri KTT keenam Komunitas Politik Eropa, Erdogan menyatakan bahwa “begitu terorisme benar-benar dihapus dari agenda Turki, sebuah era baru akan dimulai.” Ia menambahkan bahwa Turki yang bebas dari terorisme akan memberikan kontribusi positif terhadap perdamaian, pembangunan, dan stabilitas di Irak maupun Suriah.
 
Erdogan juga mengungkapkan bahwa Ankara tengah menjalin pembicaraan dengan negara-negara tetangga mengenai mekanisme pelucutan senjata para militan dan fasilitasi penyerahan senjata di luar wilayah Turki.
 
PKK Umumkan Pembubaran
Pernyataan Erdogan ini muncul hanya beberapa hari setelah PKK secara resmi mengumumkan pembubaran dan pengakhiran perjuangan bersenjata mereka, menanggapi seruan dari pemimpinnya, Abdullah Ocalan, pada bulan Maret lalu untuk meletakkan senjata.
 
Ocalan sebelumnya menyatakan kesediaannya untuk memikul tanggung jawab sejarah penuh atas seruan tersebut guna mengakhiri konflik bersenjata.
 
Didirikan pada tahun 1978 oleh Ocalan, kelompok berideologi Marxis-Leninis ini awalnya melancarkan kampanye militan untuk mendirikan negara Kurdi yang merdeka. Namun, tujuan tersebut kemudian bergeser menjadi perjuangan untuk hak-hak Kurdi yang lebih besar serta otonomi terbatas di wilayah tenggara Turki.
 
Akhiri Perjuangan Bersenjata Secara Resmi
“Dalam Kongres ke-12 PKK telah diputuskan untuk membubarkan struktur organisasi PKK dan mengakhiri metode perjuangan bersenjata,” demikian bunyi pernyataan kelompok itu yang diterbitkan oleh kantor berita pro-Kurdi, ANF.
 
“PKK telah menyelesaikan misi sejarahnya,” lanjut pernyataan tersebut, menurut ANF.
 
Pernyataan itu juga menyatakan bahwa perjuangan mereka “telah menghancurkan kebijakan penyangkalan dan pemusnahan terhadap rakyat kami, serta membawa isu Kurdi ke titik penyelesaian melalui politik demokratis.”
 
Pengumuman ini menyusul seruan dari Ocalan pada 27 Februari lalu. Dari penjara di Pulau Imrali, tempat ia ditahan sejak 1999, Ocalan mendesak para pejuangnya untuk meletakkan senjata dan menyerukan penyelenggaraan kongres guna meresmikan keputusan tersebut. Kongres tersebut diselenggarakan pekan lalu di Pegunungan Kandil, Irak, yang selama ini dianggap sebagai basis utama PKK.
 
Pimpinan PKK juga menyatakan gencatan senjata dan mengadopsi “keputusan-keputusan penting secara historis,” menurut laporan ANF.
 
Dialog Baru dan Perubahan Politik
Deklarasi ini menandai puncak dari tujuh bulan dialog yang diperbarui, menyusul usulan yang disampaikan pada Oktober 2024 oleh Devlet Bahceli, pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP) sekaligus sekutu Erdogan.
 
Bahceli sempat mengejutkan Ankara dengan menyatakan bahwa Ocalan bisa dibebaskan jika ia mengakhiri pemberontakan PKK.
 
Partai AKP yang dipimpin Erdogan mendukung inisiatif tersebut, sementara Partai DEM yang pro-Kurdi mengadakan pembicaraan dengan Ocalan di penjara. PKK segera merespons dengan deklarasi gencatan senjata dan menyatakan kesediaan untuk mengadakan kongres, meski mereka meminta jaminan keamanan agar Ocalan dapat secara langsung mengawasi proses tersebut.[IT/r]
 
 
Comment