0
Monday 19 May 2025 - 04:18
Iran - AS:

Iran: Pengayaan Uranium Akan Terus Berlanjut Meski Ada Tuntutan AS

Story Code : 1209620
Iranian Foreign Minister Abbas Araghchi
Iranian Foreign Minister Abbas Araghchi's conference in Moscow, Russia
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan pada hari Minggu (18/5) bahwa program pengayaan uranium di Iran tidak akan dihentikan, menolak seruan terbaru dari Amerika Serikat untuk menghentikan program tersebut.
 
Berbicara di sela-sela Forum Dialog Tehran, Araghchi menanggapi pernyataan utusan AS, Steve Witkoff, mengenai penghentian pengayaan, dengan menekankan, “Saya percaya pernyataannya jauh dari realitas negosiasi. Pengayaan akan terus berlanjut di Iran.”
 
Pengayaan Uranium: Hak Nasional
Araghchi menegaskan bahwa pengayaan uranium adalah hak alami rakyat Iran, menyebutnya sebagai pencapaian besar yang telah dibayar mahal oleh negara, termasuk melalui pembunuhan ilmuwan nuklirnya.
“Proses ini tidak bisa ditawar,” tegasnya.
 
Ia menambahkan bahwa pengakuan atas hak ini adalah syarat penting bagi keberhasilan negosiasi, dengan menekankan bahwa perundingan hanya akan berhasil jika prinsip tersebut dihormati.
 
Tidak Ada Tempat untuk Senjata Nuklir dalam Doktrin Iran
Menanggapi kekhawatiran Barat, Araghchi kembali menegaskan bahwa senjata nuklir tidak memiliki tempat dalam doktrin pertahanan Iran.
 
“Jika Amerika Serikat ingin memastikan bahwa Iran tidak bergerak menuju senjata nuklir, kesepakatan seperti itu bisa dicapai,” ujarnya. “Kami sepenuhnya siap untuk itu. Tetapi jika tuntutan mereka tidak realistis, maka tidak akan terpenuhi.”
 
Menyambut Peran Lebih Besar Eropa dalam Perundingan Nuklir
Araghchi juga menyerukan agar para pejabat AS bertindak rasional dan mengajukan tuntutan yang realistis, seraya menyambut keterlibatan lebih besar dari negara-negara Eropa dalam perundingan nuklir.
 
Ia mencatat bahwa negara-negara Eropa saat ini berada di luar jalur dialog yang sedang berlangsung antara Iran dan Amerika Serikat, sebuah situasi yang tidak diinginkan oleh Teheran. Namun, ia menegaskan bahwa Iran akan melanjutkan pembicaraan dengan Eropa, dan menyatakan optimisme dalam mencapai pemahaman yang konstruktif.
 
Program Nuklir Iran Murni untuk Tujuan Damai dan Sipil
Sebelumnya pada hari yang sama, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, dengan tegas membela kebijakan nuklir damai Iran, menegaskan hak negara tersebut untuk mengembangkan teknologi nuklir murni untuk tujuan sipil.
 
Dalam pidatonya di Forum Dialog Tehran 2025, ia menekankan bahwa kemajuan nuklir Iran melayani sektor-sektor penting seperti kesehatan, pertanian, dan industri, bukan untuk tujuan militer.
 
Pezeshkian kembali menegaskan bahwa prinsip agama dan etika Iran secara tegas melarang pengembangan senjata nuklir, menyatakan bahwa senjata semacam itu bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam maupun hati nurani manusia.
 
Menanggapi tuduhan Barat, ia mengatakan, “Pihak lain terus mengklaim bahwa Iran sedang mengejar senjata nuklir. Itu hanyalah tuduhan tak berdasar yang memicu perang.”
 
Ia menambahkan, “Bahkan Presiden AS pun berkata, ‘Kita harus memastikan Iran tidak memiliki senjata nuklir.’ Baiklah — biarkan mereka datang dan verifikasi. Kami tidak menyembunyikan apa pun. Kami tidak sedang mengejar, dan tidak percaya pada pembuatan senjata nuklir.”[IT/r]
 
 
Comment