0
Monday 19 May 2025 - 12:12
Palestina vs Zionis Israel:

Genosida di Gaza Memburuk: Rumah Sakit Ditutup, Lebih dari 150 Syahid dalam 24 Jam

Story Code : 1209662
Displaced Palestinians are displaced from Beit Lahia amid ongoing Israeli aggression in the Gaza Strip arrive in Jabalia, northern Gaza
Displaced Palestinians are displaced from Beit Lahia amid ongoing Israeli aggression in the Gaza Strip arrive in Jabalia, northern Gaza
Situasi kemanusiaan di Gaza telah mencapai tingkat katastrofik seiring intensifikasi agresi udara dan darat Zionis "Israel" di bagian utara dan selatan wilayah yang terkepung tersebut.
 
Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa situasi di Jalur Gaza adalah “katastrofik,” dan mengonfirmasi bahwa lebih dari 150 warga Palestina telah menjadi syahid sejak fajar menyingsing.
 
Basal mengatakan bahwa serangan sangat terfokus di wilayah utara, terutama di daerah-daerah yang telah mengalami pengungsian dan kehancuran besar-besaran, serta menambahkan bahwa drone Israel menargetkan warga sipil yang mengungsi, memperburuk krisis kemanusiaan.
 
Sistem Ambulans Gaza Hampir Lumpuh Total
Basal menyampaikan bahwa sistem ambulans di Gaza berada di ambang kehancuran, dengan 75% kendaraan darurat tidak lagi berfungsi akibat krisis bahan bakar yang terus berlanjut, membuat ribuan orang tak memiliki akses ke layanan medis darurat.
 
Ia juga menggambarkan kondisi darurat yang semakin memburuk di lapangan, seraya berkata, “Strategi kelaparan terus berlanjut, dan ribuan warga tidur tanpa dapat makan sepotong roti pun.”
 
Tiga Pembantaian dalam Hitungan Jam, Jumlah Korban Diperkirakan Bertambah
Koresponden Al Mayadeen di Gaza melaporkan bahwa tiga pembantaian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel (IOF) dapat menyebabkan setidaknya 150 syahid, dengan lebih banyak korban luka.
 
Menurut laporan, pasukan Zionis Israel secara langsung menargetkan rumah sakit di Kota Gaza, dalam pelanggaran terang-terangan terhadap norma-norma kemanusiaan internasional.
 
Rumah Sakit di Gaza Utara Dipaksa Tutup
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia kini sepenuhnya tidak beroperasi setelah dikepung oleh IOF.
 
Perkembangan ini menandai titik kritis dalam kehancuran sistem kesehatan di Gaza, karena seluruh rumah sakit umum di Gaza utara kini tidak berfungsi. Kementerian menyatakan bahwa pengeboman terus-menerus di sekitar rumah sakit, serta blokade terhadap akses pasien, tim medis, dan pasokan, telah memaksa rumah sakit tersebut tutup.
 
Dengan hancurnya Rumah Sakit Beit Hanoun, penutupan Rumah Sakit Kamal Adwan, dan kini Rumah Sakit Indonesia, sistem layanan kesehatan di Gaza utara telah runtuh total.
 
Sebelumnya pada Minggu pagi, Kementerian juga mengungkapkan bahwa militer Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia dan menembaki siapa pun yang bergerak di sekitarnya.
 
Eksodus Warga Sipil Saat Serangan Udara Menargetkan Rumah dan Pengungsi
Serangan udara juga menyasar Jalan al-Manshiyah di Beit Lahia, menewaskan seorang perempuan dan melukai lainnya setelah sebuah rumah di kamp pengungsi Jabalia dibom.
 
Sementara itu, wilayah utara Gaza mengalami pengungsian massal, saat warga melarikan diri dari pengeboman yang semakin intensif.
 
Di bagian selatan Gaza, satu warga Palestina menjadi syahid dalam serangan udara di al-Fukhari, tenggara Khan Younis, menurut laporan koresponden Al Mayadeen.
 
Lonjakan kekerasan ini terjadi bersamaan dengan pengumuman IOF tentang dimulainya serangan darat di wilayah utara dan selatan Gaza, yang semakin memperburuk bencana kemanusiaan yang sudah mengerikan.[IT/r]
 
 
Comment