Bentrokan Hebat Kembali Terjadi antara SDF dan Tentara Suriah di Aleppo
Story Code : 1209802
US-backed Kurdish SDF fighters withdraw from two neighbourhoods in Syria's northern city of Aleppo
Pasukan tentara Suriah dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin oleh Kurdi terlibat dalam bentrokan di dekat Bendungan Tishreen di wilayah barat laut Aleppo pada malam hari, menurut laporan televisi pemerintah yang mengutip sumber militer.
"SDF menyerang posisi menuju Bendungan Tishrin," kata sumber tersebut kepada penyiar, menggambarkannya sebagai serangan langsung ke wilayah yang dikuasai militer.
Setelah konfrontasi tersebut, tentara Suriah dilaporkan berhasil merebut kembali dua pos kuat yang sebelumnya dikuasai oleh SDF. Penyebab pasti dari bentrokan mendadak ini masih belum jelas.
Bentrokan ini terjadi setelah perkembangan politik yang signifikan. Pada 10 Maret, pimpinan SDF menandatangani kesepakatan dengan pemerintah Suriah untuk mengintegrasikan semua lembaga sipil dan militer dari pemerintahan otonomi Kurdi yang diproklamasikan sendiri di Suriah ke dalam kerangka negara pusat.
Kesepakatan itu mencakup pengawasan terhadap perbatasan, bandara, ladang minyak dan gas, serta menetapkan penerapan gencatan senjata nasional. Namun, eskalasi terbaru ini menimbulkan pertanyaan mengenai kelangsungan gencatan senjata tersebut dan proses integrasi.
Eskalasi dan Pengiriman Kekuatan Militer
Setelah bentrokan di dekat Bendungan Tishrin, sumber militer melaporkan bahwa "rombongan besar bala bantuan dikirim ke lokasi" setelah pertempuran intens, yang mengindikasikan memburuknya kepercayaan antara pemerintah Suriah dan pasukan yang didukung AS.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak SDF terkait insiden ini, dan kedua pihak belum mengonfirmasi dampak luas dari konflik di Bendungan Tishreen tersebut.
Meskipun kesepakatan Maret lalu dianggap sebagai langkah menuju stabilitas jangka panjang, perkembangan ini menunjukkan bahwa pelanggaran gencatan senjata di Suriah masih dapat terus terjadi, terutama di wilayah yang masih diperebutkan seperti Aleppo.
Kesepakatan integrasi tersebut dipandang sebagai kerangka kerja untuk mengonsolidasikan kedaulatan teritorial Suriah sembari menyelesaikan ketegangan dengan pemerintahan otonomi Kurdi. Namun, bentrokan yang kembali pecah menunjukkan adanya friksi yang belum terselesaikan di lapangan, yang mengancam perdamaian yang rapuh.
Bentrokan di Aleppo antara Pasukan Keamanan dan ISIS
Dalam laporan lain, sumber lokal mengatakan kepada Al Mayadeen pada hari Minggu (18/5) bahwa bentrokan sengit terjadi antara Pasukan Keamanan Umum Suriah dan anggota yang dicurigai sebagai bagian dari ISIS di lingkungan Haydariya dan Jisr al-Jazmati, pinggiran Aleppo.
Menurut laporan lapangan, tiga anggota Pasukan Keamanan Umum dilaporkan ditangkap, satu tewas, dan beberapa lainnya terluka dalam konfrontasi di daerah Jazmati dengan kelompok bersenjata. Dalam eskalasi dramatis, seorang militan yang dicurigai dilaporkan meledakkan dirinya di tengah baku tembak yang sedang berlangsung.
Bentrokan tersebut memicu gelombang penguatan militer dan keamanan di seluruh Aleppo, dengan pos pemeriksaan sementara didirikan di beberapa lingkungan sebagai respons terhadap situasi yang berkembang.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Suriah mengumumkan adanya "operasi khusus" oleh Direktorat Keamanan Umum di Aleppo timur, yang menargetkan tempat persembunyian yang terafiliasi dengan ISIS. Operasi ini menghasilkan netralisasi satu militan, penangkapan satu lainnya, serta penyitaan senjata, alat peledak, dan pakaian dengan lambang Pasukan Keamanan Umum.[IT/r]