Serangan Bersenjata terhadap Pangkalan Udara Hmeimim Rusia di Suriah, Korban Jiwa Dilaporkan
Story Code : 1210006
A Russian fighter jet taxi on the tarmac of the Hmeimim Air Base, a Syrian airbase at the city of Latakia in the town of Hmeimim, Syria,
Sumber-sumber tersebut mengonfirmasi bahwa suara bentrokan terdengar di beberapa desa dekat bandara, yang menyebabkan pihak administrasi sekolah di wilayah tersebut menangguhkan ujian yang dijadwalkan hari itu demi menjaga keselamatan para siswa.
Warga juga melaporkan bahwa pangkalan Rusia melakukan operasi pengacauan sinyal komunikasi dalam skala besar, menyebabkan pemadaman total jaringan di wilayah sekitar selama beberapa jam berturut-turut.
Laporan awal menunjukkan bahwa bentrokan tersebut menyebabkan korban jiwa di kedua belah pihak, termasuk pasukan Rusia. Namun, hingga kini Kementerian Pertahanan Rusia maupun pihak berwenang Suriah belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Rusia Kecam Kekerasan Etnis di Suriah
Rusia menyampaikan keprihatinan serius atas meningkatnya kekerasan etnis di Suriah, di mana kelompok-kelompok bersenjata menyerang warga sipil berdasarkan garis sektarian, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dalam acara Paskah Ortodoks, seraya memperingatkan tentang situasi Timur Tengah yang mengkhawatirkan, khususnya di Suriah.
“Situasi di Timur Tengah sangat memprihatinkan, terutama di Suriah, di mana kelompok militan radikal melakukan tindakan pembersihan etnis dan eksekusi massal berdasarkan etnis dan agama,” ujar Lavrov.
Lavrov juga mengkritik negara-negara Barat yang menurutnya sengaja mengabaikan kekejaman selama tidak mengganggu kepentingan geopolitik mereka.
“Sungguh mencengangkan betapa mudahnya Barat tidak menyadari berbagai kejahatan di berbagai belahan dunia selama kejahatan-kejahatan itu tidak menghambat agenda global mereka, demi mempertahankan dominasi yang semu, dan terus hidup di atas penderitaan pihak lain,” tambahnya.
Kekhawatiran Meningkat di Suriah atas Faksi Garis Keras
Suriah tengah menghadapi meningkatnya ketegangan sektarian seiring faksi-faksi garis keras menargetkan komunitas minoritas, meskipun pemerintah mengklaim sedang berupaya mengembalikan stabilitas. Serangan dan pelecehan baru-baru ini terhadap komunitas Kristen, Druze, dan Alawi telah memicu ketakutan dan aksi protes di berbagai wilayah Suriah.
Sekte Murshidiyya telah mengeluarkan peringatan bahwa mereka bisa menjadi "korban berikutnya setelah serangan terhadap Druze dan Alawi", seraya mendesak pemerintah Suriah untuk menjamin perlakuan setara terhadap semua sekte dan menindak kelompok bersenjata ilegal yang merusak stabilitas.
Ribuan anggota sekte Murshidiyya menggelar aksi duduk diam di kota al-Ghassaniya dan al-Aqrabiya di pedesaan al-Qusayr barat Homs, mengecam pelanggaran yang dilakukan oleh anggota faksi garis keras terhadap warga, termasuk penganiayaan fisik, ancaman pembunuhan, dan penyebaran retorika sektarian yang penuh kebencian.
Warga kota Shattha di barat laut Hama sebelumnya juga menggelar protes mengecam pelecehan yang dilakukan oleh faksi-faksi garis keras, salah satunya diketahui memiliki markas di wilayah sekitar kota tersebut. Mereka menuntut agar negara mengembalikan semua faksi bersenjata ke barak militer.[IT/r]