Iran Pertimbangkan Apakah akan Hadiri Putaran Perundingan Berikutnya dengan AS
Story Code : 1210258
Berbicara kepada wartawan pada hari Rabu (21/5), Araghchi mengatakan Iran telah menanggapi "tuntutan tidak masuk akal" yang diajukan oleh pejabat AS, menekankan bahwa posisi yang tidak realistis seperti itu akan menghambat kemajuan dalam negosiasi.
"Pengayaan akan terus berlanjut dengan atau tanpa kesepakatan. Namun, jika para pihak menginginkan transparansi mengenai program nuklir damai Iran, kami siap. Namun, sebagai gantinya, diskusi harus dilakukan tentang pencabutan sanksi kejam yang dijatuhkan karena tuduhan tentang program nuklir kami, dan sanksi ini harus dicabut,” katanya.
Jubir Kemenlu telah mengumumkan bahwa putaran perundingan berikutnya akan digelar pada Jumat (23/5) besok. Meski begitu, ketika ditanya tentang putaran kelima perundingan, Araghchi berkata, “Kami sedang menimbang apakah akan berpartisipasi dalam putaran perundingan berikutnya atau tidak.”
Ia menegaskan bahwa Iran menolak tuntutan yang berlebihan di meja perundingan, meskipun tidak pernah meninggalkan diplomasi.
Utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, yang telah memimpin delegasi AS dalam perundingan, mengatakan selama akhir pekan bahwa tidak ada kesepakatan yang mungkin terjadi kecuali Iran sepenuhnya menghentikan program pengayaannya.
Pada hari Selasa (20/5), Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menolak tuntutan tersebut sebagai "berlebihan," dan memperingatkan bahwa perundingan tersebut tidak mungkin membuahkan hasil. [IT/G]