YAF Menargetkan Bandara Ben Gurion, Yafa, dan Haifa

Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) mengumumkan serangan rudal yang berhasil di Bandara Ben Gurion di Tel Aviv pada hari Kamis (22/5), menghentikan sementara penerbangan dan memicu gelombang kepanikan di seluruh wilayah yang diduduki.

Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, mengonfirmasi bahwa rudal balistik Zulfiqar diluncurkan di bandara tersebut sebagai bagian dari operasi militer khusus.

Ia menyatakan bahwa serangan tersebut mencapai tujuannya, menghentikan lalu lintas udara selama hampir satu jam dan membuat "jutaan pemukim" melarikan diri ke tempat perlindungan, seraya menambahkan bahwa operasi tersebut dilakukan sebagai tanggapan langsung terhadap pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza.

Setelah peluncuran rudal, sirene serangan udara terdengar di al-Quds yang diduduki, sementara media Israel melaporkan ledakan besar di Zionis "Israel" bagian tengah.

Sumber media kemudian mengonfirmasi penutupan sementara wilayah udara di atas Bandara Ben Gurion akibat serangan tersebut. Secara paralel, YAF melakukan serangan pesawat nirawak terkoordinasi menggunakan dua pesawat nirawak Yaffa terhadap target-target vital di Yafa [Wilayah Metropolitan Tel Aviv] dan Haifa yang diduduki.

Pasukan tersebut menekankan bahwa operasi ganda ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk menghadapi agresi yang meningkat di Gaza, mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk memenuhi kewajiban agama dan moral mereka dalam menghadapi pembantaian yang sedang berlangsung.

Tepat saat Saree mengakhiri pernyataannya, media Zionis Israel melaporkan bahwa rudal balistik lainnya diluncurkan ke Zionis "Israel" pusat, dengan sirene meraung saat pertahanan udara diaktifkan untuk mencegat rudal tersebut. Media Zionis Israel mengklaim bahwa proyektil tersebut berhasil dicegat.

Operasi semalam tersebut menandai setidaknya ketiga kalinya YAF menargetkan Bandara Ben Gurion, yang menandakan peralihan ke serangan strategis jarak jauh terhadap infrastruktur utama Israel. Peluncuran rudal sebelumnya, yang juga diumumkan oleh militer Yaman, menargetkan bandara tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

'Pelabuhan Haifa dikepung angkatan laut'
Terkait hal tersebut, YAF mengumumkan pada hari Senin (19/5) pemberlakuan blokade angkatan laut di Pelabuhan Haifa di Palestina yang diduduki, dengan menyatakan pelabuhan strategis yang dikuasai Israel tersebut sebagai target baru. Langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap agresi Zionis Israel yang terus berlanjut dan meningkat terhadap Gaza serta kampanye kelaparan yang dipicu oleh blokade.

Dalam pernyataan resminya, Saree memperingatkan semua perusahaan maritim yang kapalnya berlabuh di atau dalam perjalanan menuju Haifa untuk menanggapi pengumuman dan peringatan di masa mendatang dengan sangat serius. Eskalasi ini menyusul keberhasilan pemberlakuan blokade di Pelabuhan Umm al-Rashrash, yang juga dikenal sebagai Eilat, yang menghentikan operasinya di bawah tekanan militer Yaman.[IT/r]