Rudal Yaman Menghantam 'Bandara Ben Gurion', Mengganggu Penerbangan dan Memicu Kekacauan Keamanan
Story Code : 1210418
Zolfaghar
Rudal tersebut, yang diidentifikasi sebagai Zulfiqar, diluncurkan oleh unit rudal Yaman dan berhasil mengenai sasarannya, menurut juru bicara militer Brigadir Jenderal Yahya Saree.
🇾🇪/🇮🇱🚨Tentara Yaman meluncurkan serangan rudal kedua ke Zionis Israel dalam waktu kurang dari 24 jam. Sebuah rudal Zulfiqar ditembakkan ke Bandara Ben Gurion sekitar pukul 3 pagi, diikuti oleh rudal lainnya pada siang hari. Selain itu, dua pesawat nirawak bunuh diri menargetkan Tel Aviv dan Haifa kemarin. #Yaman #Israel pic.twitter.com/R1djg22As5
— IWN (@A7_Mirza) 22 Mei 2025
Saree mengatakan serangan itu memaksa penutupan operasi bandara selama hampir satu jam dan membuat lebih dari satu juta warga Israel berebut mencari tempat berlindung, menggarisbawahi jangkauan kemampuan pembalasan Yaman yang semakin luas di tengah kampanye militer musuh Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Serangan Dua Pesawat Nirawak di Haifa dan Jaffa
Dalam operasi paralel, angkatan udara Yaman melakukan serangan pesawat nirawak terkoordinasi menggunakan dua UAV tipe Yafa. Pesawat nirawak ini dilaporkan menargetkan lokasi strategis di kota-kota yang diduduki Haifa dan Jaffa.
Angkatan bersenjata menggambarkan serangan itu sebagai bagian dari respons yang lebih luas terhadap pembantaian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di Gaza.
Brigadir Jenderal Saree memperingatkan bahwa Yaman akan melanjutkan dan meningkatkan operasi dukungannya kecuali serangan terhadap Gaza berakhir.
“Rakyat Gaza membela seluruh negara Arab dan Islam. Yaman, dengan pertolongan Tuhan, akan melanjutkan operasi dukungannya dan tidak akan ragu untuk meningkatkan serangan,” katanya, seraya menyebut serangan itu sebagai tugas moral, agama, dan kemanusiaan.
Media Zionis Israel Konfirmasi Penutupan Bandara
Media berbahasa Ibrani membenarkan peluncuran rudal dari Yaman dan mengonfirmasi gangguan di Bandara Ben Gurion.
Yedioth Ahronoth melaporkan penghentian pendaratan dan penundaan yang meluas setelah serangan itu, seraya mencatat banyaknya warga sipil yang berbondong-bondong ke tempat perlindungan bom.
Serangan itu mengintensifkan sikap hati-hati maskapai penerbangan internasional, yang banyak di antaranya telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Israel di tengah kekhawatiran keamanan.
Menurut ‘Israel Hayom,’ Air France dan maskapai penerbangan Belanda Transavia memperpanjang penangguhan penerbangan mereka hingga 24 Mei. Maskapai penerbangan Italia ITA Airways telah menghentikan penerbangan ke dan dari ‘Tel Aviv’ hingga 8 Juni.
Penerbangan Internasional dalam Ketidakpastian
Media berita Ibrani menggambarkan dampak terhadap Ben Gurion sebagai parah, dengan menyatakan bandara tersebut “tidak lagi mempertahankan aktivitas yang semarak seperti dulu” karena serangan Yaman yang terus berlanjut.
Hal itu juga menyoroti semakin enggannya maskapai penerbangan global untuk melanjutkan layanan ke wilayah yang diduduki, dengan alasan meningkatnya kekhawatiran atas keamanan dan stabilitas operasional.
Media Israel melaporkan bahwa beberapa pesawat yang sedang menuju Bandara Ben Gurion terpaksa kembali setelah rudal diluncurkan oleh Yaman yang menargetkan Israel bagian tengah. https://t.co/en3BH7klRx pic.twitter.com/Ght8Ldtf0b
— The Cradle (@TheCradleMedia) 22 Mei 2025
Militer Yaman telah mengeluarkan peringatan berulang kali kepada maskapai penerbangan internasional, mendesak mereka untuk menghindari wilayah udara Zionis Israel sebagai bagian dari kampanyenya untuk memberlakukan blokade udara penuh di negara tersebut.
Menurut perkiraan terbaru, setidaknya 20 maskapai penerbangan internasional telah menangguhkan operasi di bandara Zionis sebagai tanggapan atas meningkatnya kampanye rudal dan pesawat tak berawak Yaman — sebuah langkah yang terus-menerus mengikis konektivitas udara wilayah pendudukan dan memperdalam rasa kekacauan ekonomi dan keamanan di dalam negeri.[IT/r]