Perpecahan Makin Keras Ketika Turki Menargetkan Pemimpin Oposisi Ozgur Ozel
Story Code : 1213213
Republican People's Party (CHP) leader Ozgur Ozel delivers a speech during a CHP rally in Ankara, Turkey
Jaksa Turki telah membuka penyelidikan kriminal terhadap Ozgur Ozel, pemimpin oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP), mengintensifkan apa yang para pengamat gambarkan sebagai tindakan keras yang makin dalam terhadap perbedaan pendapat politik.
Penyelidikan, yang diumumkan oleh kantor kejaksaan Istanbul, menuduh Ozel mengancam dan menghina kepala jaksa kota setelah komentar yang dibuat selama unjuk rasa di Istanbul pada hari Rabu (4/6).
Pernyataannya mengkritik apa yang ia gambarkan sebagai peran peradilan dalam menargetkan para pemimpin oposisi. Langkah tersebut dilakukan saat pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan melanjutkan kampanyenya terhadap tokoh-tokoh senior CHP.
Di tengah badai tersebut adalah Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu, seorang saingan politik populer Erdogan yang telah unggul dalam jajak pendapat atas presiden dalam beberapa survei baru-baru ini.
Imamoglu, yang secara luas dipandang sebagai penantang oposisi yang paling tangguh, dipenjara pada bulan Maret saat menunggu persidangan atas tuduhan korupsi yang dibantahnya dengan keras. Penangkapannya memicu protes nasional, kegelisahan pasar, dan meningkatnya tuduhan campur tangan politik dalam peradilan.
Para kritikus berpendapat bahwa pemerintah secara sistematis menggunakan sistem hukum untuk membungkam perbedaan pendapat dan menetralisir para pesaing menjelang pemilihan umum dadakan yang potensial.
Namun, para pejabat berpendapat bahwa pengadilan Turki beroperasi secara independen.
CHP mengutuk 'sistem pelanggar hukum'
Juru bicara CHP Deniz Yucel mengutuk penyelidikan terhadap Ozel, dengan menulis di X: "Kami tidak akan menyerah pada sistem pelanggaran hukum yang telah Anda ciptakan ini."
Partai tersebut menuduh pemerintah Erdogan menjadikan peradilan sebagai senjata untuk melemahkan oposisi dan mengikis basis kekuatan lokal, khususnya di Istanbul, yang telah lama menjadi medan pertempuran politik.
Sejak penangkapan İmamoglu, otoritas Turki telah menahan banyak tokoh yang berafiliasi dengan CHP, termasuk pejabat kota Istanbul dan anggota pemerintah daerah lain yang dijalankan oleh CHP.
Bulan ini, regulator Turki memblokir akses ke akun X Imamoglu, yang semakin memicu tuduhan penyensoran digital dan kontrol negara atas pesan politik.
Organisasi hak asasi manusia dan pengamat internasional telah menyuarakan kekhawatiran tentang pengetatan cengkeraman terhadap kebebasan berbicara di Turki, terutama karena pemerintah meningkatkan ancaman hukum terhadap pimpinan oposisi.
Investigasi terhadap Ozgur Ozel menandai fase baru dalam tindakan keras politik Turki yang semakin intensif, dengan CHP memperingatkan bahwa lembaga-lembaga demokrasi negara itu sedang diserang secara langsung.[IT/r]