Iran Desak DK PBB Bersikap Tegas Terhadap Agresi Rezim Zionis Israel
Story Code : 1214757
Dalam sidang luar biasa Dewan Keamanan PBB, Iravani menyerukan Dewan untuk mengambil tindakan segera dan konkret, menuntut pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.
Teheran menyebut Israel sebagai "rezim paling berbahaya dan teroris di dunia" atas serangan militer terkoordinasi dan terencana di berbagai kota Iran. Serangan ini, yang diduga didukung penuh oleh intelijen dan politik Amerika Serikat, menargetkan fasilitas nuklir damai, situs militer, infrastruktur sipil vital, dan area permukiman. Salah satu target utama adalah Fasilitas Nuklir Natanz, sebuah situs yang diawasi penuh oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Iravani menyatakan bahwa kelambanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dewan Keamanan PBB, dan IAEA, di tengah peringatan berulang dan terdokumentasi dari Iran mengenai ancaman Israel terhadap situs nuklirnya, telah merusak kredibilitas dan otoritas mereka. Diamnya lembaga-lembaga ini dalam menghadapi provokasi Israel yang berulang telah memberanikan rezim tersebut untuk meningkatkan pelanggaran dan melewati batas. Iran menekankan bahwa serangan sembrono terhadap fasilitas nuklir yang dilindungi melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan nurani manusia, dengan risiko konsekuensi radiologis yang menghancurkan.
Agresi ini disebut Iran sebagai pelanggaran langsung terhadap berbagai instrumen hukum, termasuk Statuta IAEA, Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), Konvensi Jenewa, dan berbagai resolusi Dewan Keamanan serta Konferensi Umum IAEA. Lebih lanjut, serangan ini dianggap sebagai pelanggaran berat Piagam PBB, khususnya Pasal 2(4) yang melarang ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara anggota.
Iran juga menyoroti pelanggaran kedaulatan Irak oleh Israel, dimana mereka melesatkan pesawat tempurnya di atas langit Irak. Perwakilan Irak juga mengecam pelanggaran kedaulatan tersebut. Iran menegaskan bahwa pihak-pihak yang mendukung rezim Israel, dengan Amerika Serikat di garis depan, turut serta dalam kejahatan ini dan bertanggung jawab penuh atas konsekuensinya.
Iran menegaskan kembali haknya untuk membela diri, sebagaimana diabadikan dalam Pasal 51 Piagam PBB. Iran menyatakan akan merespons tindakan agresi ini secara tegas dan proporsional, pada waktu, tempat, dan dengan cara yang dipilihnya. "Ini bukan ancaman, melainkan konsekuensi alami, sah, dan perlu dari serangan militer yang tidak beralasan. Respons Iran akan tegas, sah, dan penting untuk memulihkan pencegahan, mempertahankan kedaulatan, serta menegakkan prinsip-prinsip hukum internasional," tegasnya.
Sebagai penutup, Iravani mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memenuhi mandatnya, mengutuk agresi ilegal Israel dengan sekuat tenaga, dan mengambil langkah-langkah konkret untuk meminta pertanggungjawaban rezim Israel serta mencegah erosi lebih lanjut terhadap perdamaian dan keamanan internasional. "Diam berarti terlibat dalam kejahatan ini!" pungkasnya. [IT/G]