Iran Belum Memutuskan Putaran Perundingan ke-6 Pasca Serangan Israel

Esmaeil Baghaei membuat pernyataan tersebut dalam wawancara hari Sabtu (14/6) dengan Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB), sehari sebelum pertemuan Iran-AS yang diusulkan yang ditengahi oleh Kesultanan Oman di Muscat, di tengah meningkatnya eskalasi menyusul serangan mematikan Israel hari Jumat pagi, yang disambut dengan tanggapan keras dari Teheran.

“Tidak terbayangkan bagi Republik Islam Iran, dan bahkan bagi siapa pun di dunia, bahwa rezim Zionis akan melancarkan agresi dan hasutan perang yang begitu berani di kawasan itu tanpa kerja sama, koordinasi, atau setidaknya lampu hijau yang disadari dari Amerika Serikat,” kata Baghaei.

“Tindakan pihak lain secara efektif membuat negosiasi dan dialog menjadi tidak berarti,” tambahnya. “Tidak mungkin untuk secara bersamaan mengklaim sedang bernegosiasi untuk mencapai kesepahaman tentang suatu masalah, sementara pada saat yang sama membagi tugas dan membiarkan rezim apartheid melanggar integritas teritorial suatu negara.”

Menggarisbawahi bahwa Republik Islam menganggap pemerintah AS bertanggung jawab atas konsekuensi dan dampak dari “tindakan yang tidak bijaksana dan melanggar hukum oleh rezim Zionis.” Ia mengatakan bahwa masih belum jelas bagaimana keputusan mengenai partisipasi Teheran dalam perundingan Muscat.

Menunjukkan bahwa rezim Tel Aviv selalu bermaksud menyeret negara-negara Barat ke dalam konflik di Kawasan, Baghaei mengatakan tampaknya Israel telah berhasil kali ini dan telah mempengaruhi proses diplomatik dengan tindakannya, yang menunjukkan para pembuat kebijakan AS "masih sangat dipengaruhi dan berada di bawah pengaruh rezim tersebut." [IT/G]