Mantan Jenderal Israel Peringatkan Kekalahan Strategis dalam Perang dengan Iran
Story Code : 1215104
An Israeli military working dog searches rubble for survivors in an area hit by a missile fired from Iran, near Tel Aviv
Dalam wawancaranya dengan Channel 12, Gilad mengungkapkan kekhawatiran atas memburuknya situasi dan mempertanyakan kebijaksanaan memulai perang tanpa dukungan kuat dari AS.
Gilad menyuarakan kekhawatiran atas kapasitas Iran untuk melakukan serangan balasan, dengan menyatakan, “Kita bisa sampai pada situasi di mana mereka terus menyerang kita. Mereka memahami, berdasarkan apa yang dikatakan konsul di New York yang seharusnya mewakili Zionis Israel, bahwa Amerika Serikat tidak bersama kita.”
Ia memperingatkan bahwa jika Zionis "Israel" mendapati dirinya terisolasi, Iran mungkin akan mempercepat program nuklirnya. “Pada akhirnya, Iran akan berkata, Zionis Israel menyerang kami, jadi kami tidak punya pilihan selain mengembangkan senjata nuklir. Hadiah bagi kita adalah kekalahan kita sendiri.”
Gilad Memperingatkan: Iran Akan Melawan
Gilad menekankan bahwa Iran tidak akan mundur begitu saja, mencatat bahwa konfrontasi ini mungkin berlangsung lama dan merusak posisi strategis Zionis "Israel". “Orang-orang Iran akan melawan, dan itu mungkin memakan waktu lama. Dari sudut pandang mereka, kita telah melukai kehormatan nasional mereka,” ujarnya.
Ia berpendapat bahwa Zionis "Israel" tidak bisa membongkar kemampuan nuklir Iran sendirian. “Ada situs Fordow, yang terkubur sangat dalam di bawah tanah dan memerlukan bantuan Amerika,” jelasnya.
Kritik terhadap Kepemimpinan Politik, Strategi Trump
Gilad mengkritik kurangnya kepemimpinan politik yang koheren, mempertanyakan arah tindakan para pemimpin saat ini. “Apa yang dilakukan kepemimpinan politik? Kita memulai perang, dan sekarang kita meminta Trump untuk ikut campur? Kenapa dia harus? Apakah Trump terikat untuk membantu kita?”
Ia juga menyoroti tidak berfungsinya lembaga-lembaga negara. “Kita tidak punya Kementerian Luar Negeri atau lembaga lainnya; hanya ada Netanyahu dan Dermer! Apakah kalian sudah berkoordinasi dengan Trump?”
Gilad juga menepis anggapan bahwa Trump tidak dapat diprediksi. “Itu tidak benar—dia punya metodenya. Dia senang jika orang lain yang melakukan pekerjaan. Dia akan berperang sampai orang Zionis Israel terakhir,” katanya memperingatkan. “Dia mungkin akan bergabung, tapi dia sudah bilang sendiri: hanya jika tentara Amerika diserang. Dan itu belum terjadi.”
Isolasi Strategis dan Dinamika Global
Gilad menyimpulkan bahwa Zionis “Israel” sedang menuju hasil yang kontra-produktif. “Iran berniat untuk terus meluncurkan roket, dan mereka mungkin akan mempertahankan kemampuan ini. Negara-negara seperti China dan Rusia mungkin juga akan berpihak kepada mereka,” katanya.
Ia menekankan bahaya strategis dari melanjutkan perang tanpa koordinasi internasional, memperingatkan bahwa agresi yang salah perhitungan dapat membuat Zionis “Israel” terisolasi secara diplomatik dan melemah secara strategis.
Di Mana Posisi AS?
Sementara itu, Pentagon tetap terbelah soal keterlibatan AS dalam konflik di Timur Tengah, dengan banyak pihak menyerukan penerapan kebijakan America First alih-alih memberikan dukungan militer lebih lanjut untuk Zionis "Israel".
Mantan penasihat Pentagon dan Kolonel Angkatan Darat AS (Purn.) Douglas MacGregor mengeluarkan peringatan tegas pada hari Minggu, memperingatkan bahwa perang dengan Iran dapat menyeret Amerika Serikat ke dalam konflik global.
“Perang dengan Iran kemungkinan akan membawa Amerika Serikat langsung ke Perang Dunia III. Mari kita hindari ini!” tulis MacGregor di X, seiring ketegangan yang mencapai puncaknya setelah eskalasi besar antara pendudukan Zionis Israel dan Republik Islam Iran.
"Perang dengan Iran kemungkinan akan membawa Amerika Serikat langsung ke Perang Dunia III. Mari kita hindari ini!" — Douglas MacGregor (@DougAMacgregor), 15 Juni 2025
Sementara itu, Presiden Donald Trump berulang kali mengancam Iran dan bersumpah untuk membela Zionis "Israel".[IT/r]