Hanegbi: Iran Memiliki Jauh Lebih Banyak Rudal dari Perkiraan; Ribuan Jumlahnya
Story Code : 1215312
One of the Iranian ballistic missiles in Julis army base, southern Israel
Dalam pernyataan yang mengejutkan, Penasihat Keamanan Nasional Netanyahu, Tzachi Hanegbi, mengakui bahwa Iran memiliki “ribuan rudal balistik,” jumlah yang jauh melampaui perkiraan sebelumnya yaitu antara 1.500 hingga 2.000 rudal.
Berbicara kepada Radio Angkatan Bersenjata Zionis "Israel", Hanegbi menggambarkan perkembangan ini sebagai tantangan besar, sambil mengakui, “Ini bukanlah pertempuran yang dalam jangka panjang akan mampu mengakhiri ancaman Iran.”
Tehran menembakkan lebih dari 200 rudal ke arah Zionis "Israel" pada hari Jumat dan Sabtu (13-14/6) sebagai bagian dari serangan balasannya, banyak di antaranya berhasil menembus sistem pertahanan udara Zionis "Israel" yang terkenal, memaksa militer memperingatkan bahwa pertahanan tersebut “tidak kedap” serangan, menurut The Telegraph.
Serangan udara Iran menyoroti tantangan yang dihadapi bahkan oleh sistem pertahanan udara tercanggih sekalipun dalam menghadapi rudal balistik, yang melaju dengan kecepatan hipersonik melebihi Mach-5, menyisakan sedikit waktu bagi baterai rudal permukaan-ke-udara untuk dapat melakukan pencegatan secara efektif.
Hanegbi: Kekuatan Militer Saja Tak Bisa Hancurkan Program Nuklir Iran
Pernyataan terbaru Hanegbi muncul tak lama setelah ia mengakui pada hari Jumat bahwa upaya militer Zionis "Israel" saja tidak akan cukup untuk menghancurkan program nuklir Iran. Ia menekankan bahwa meskipun serangan udara dapat menargetkan infrastruktur, tujuan yang lebih luas adalah menekan Iran agar melepaskan ambisi nuklirnya secara keseluruhan.
“Ini tidak bisa dilakukan melalui cara kinetik,” ujar Hanegbi, menekankan bahwa aksi militer tidak akan membongkar kapasitas rudal maupun nuklir Iran. Ia merujuk pada kasus masa lalu seperti Libya dan Afrika Selatan, di mana pemerintahan meninggalkan program nuklir melalui keputusan politik, bukan paksaan militer.
Operasi Janji Sejati 3: Rudal Iran Hujani Tel Aviv dan Haifa
Gelombang baru serangan rudal Iran menghantam berbagai wilayah di wilayah pendudukan, termasuk Tel Aviv, Haifa, Bnei Brak, dan Petah Tikva, memicu kepanikan massal dan pemadaman listrik, menurut laporan media Zionis Israel pada Senin (16/6) dini hari.
Sebuah bangunan runtuh di Bnei Brak, sebelah timur Tel Aviv, dengan puluhan korban luka dilaporkan akibat serangan rudal Iran yang menargetkan wilayah tersebut. pic.twitter.com/1FTkLZYI5y — Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish) 16 Juni 2025
Komando Home Front Zionis Israel mengeluarkan instruksi darurat kepada para pemukim, mendesak mereka untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan dan segera masuk ke tempat aman saat sirene peringatan terdengar. Hal ini terjadi di tengah gelombang peringatan serangan udara yang menggema di wilayah utara dan selatan Palestina yang diduduki.
Koresponden Al Mayadeen mengonfirmasi bahwa salvo rudal baru diluncurkan dari wilayah Iran menuju wilayah pendudukan Palestina pada Senin subuh.
Media Zionis Israel melaporkan dampak rudal di setidaknya empat lokasi di wilayah Gush Dan, termasuk pusat Tel Aviv. Ledakan keras terdengar di pusat Palestina yang diduduki dan Haifa, dengan layanan darurat Magen David Adom menerima lonjakan panggilan dari daerah pesisir dan pusat.
Ledakan Besar Dilaporkan
Haifa dilaporkan terkena beberapa rudal, salah satunya menyebabkan ledakan besar. Tel Aviv dan Bnei Brak juga mengalami dampak langsung, dengan laporan menyebutkan setidaknya empat rudal Iran menghantam wilayah Tel Aviv Raya. Di Petah Tikva, sebuah rudal menghantam bangunan tempat tinggal, menyebabkan kerusakan parah.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan kebakaran yang terjadi di pembangkit listrik Haifa setelah serangan rudal Iran. pic.twitter.com/uD8nNQRZrX — Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish) 16 Juni 2025
Kesaksian dan rekaman di media sosial menangkap situasi kacau, dengan sirene kembali berbunyi di Tel Aviv, Yafa, Modi’in, Herzliya, dan Hasharon. Warga menggambarkan situasi seperti “hari kiamat,” dengan pemadaman listrik dan layanan darurat yang kewalahan.
Militer Israel memperingatkan warga untuk tidak merekam lokasi jatuhnya rudal dengan alasan "keamanan". Sementara itu, pemadaman listrik besar-besaran dilaporkan terjadi di wilayah tengah wilayah pendudukan, memperumit upaya penyelamatan dan respons.
Hingga laporan ini diterbitkan, sumber-sumber Zionis Israel telah mengonfirmasi adanya beberapa korban luka serius akibat serangan rudal Iran, meskipun jumlah korban pasti belum dapat dipastikan. Beberapa media Zionis Israel menyebutkan 3 orang tewas dan puluhan lainnya terluka, sementara laporan lain menyebutkan hingga 10 orang tewas akibat rentetan serangan tersebut.[IT/r]