0
Tuesday 17 June 2025 - 03:08
Iran vs Zionis Israel:

Iran Tembak Jatuh Drone Buatan AS di Tengah Agresi Israel yang Berlanjut

Story Code : 1215321
US President Donald Trump smiles backdropped by an MQ-9 Reaper drone
US President Donald Trump smiles backdropped by an MQ-9 Reaper drone
Unit pertahanan udara Iran berhasil mencegat sebuah drone musuh pada hari Senin (16/6) di dataran Dasht-e Abbas, yang terletak di wilayah barat negara tersebut. Drone tersebut diidentifikasi sebagai MQ-9 Reaper, buatan Amerika Serikat oleh kontraktor pertahanan General Atomics.

Televisi pemerintah Iran mengonfirmasi bahwa drone itu ditembak jatuh setelah melanggar wilayah udara Iran. MQ-9 Reaper, yang merupakan drone tempur dan pengintai yang digunakan secara luas oleh AS dan sekutunya, diperkirakan bernilai lebih dari 60 juta dolar AS per unit termasuk infrastruktur dan pelatihan pendukungnya.
 
Menurut media Iran, drone lain juga berhasil dijatuhkan di Provinsi Ilam, juga di wilayah barat. Secara bersamaan, sistem pertahanan udara diaktifkan di Kermanshah sebagai respons terhadap pelanggaran udara musuh.
 
Koresponden Al Mayadeen di Teheran melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Iran juga menghadapi beberapa target udara di atas ibu kota. Banyak dari pesawat tak berawak yang terlibat dalam agresi Israel digambarkan sebagai quadcopter, yang umumnya digunakan untuk pengintaian jarak dekat atau serangan target terbatas.
 
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan kebakaran di stasiun listrik Haifa setelah serangan rudal Iran.
�� pic.twitter.com/uD8nNQRZrX — Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish), 16 Juni 2025
 
Kejadian ini terjadi saat agresi Israel terhadap Iran memasuki hari keempat berturut-turut, dengan serangan rudal balasan Iran semalam menghantam kilang minyak Israel dan merusak sebagian jaringan listrik sebagai bentuk pembalasan tegas.
 
Presiden Iran Pezeshkian: "Kami Tidak Memulai Perang, dan Tidak Mencari Perang"
Dalam sesi parlemen pada hari Senin (16/6), Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan pidato kuat mengecam kejahatan entitas Israel yang terus berlanjut, termasuk pembunuhan terhadap komandan, ilmuwan, dan warga sipil Iran. Pernyataan ini disampaikan saat sidang pengesahan Ali Madanizadeh sebagai calon Menteri Urusan Ekonomi dan Keuangan.
 
Pezeshkian mengecam pembunuhan-pembunuhan tersebut sebagai bagian dari kampanye intimidasi yang lebih luas, menegaskan bahwa tindakan seperti itu tidak akan melemahkan tekad Iran.
“Musuh tidak bisa menyingkirkan kami atau bangsa ini dari panggung sejarah hanya dengan pembunuhan, teror, atau intimidasi. Untuk setiap pahlawan yang gugur, ratusan akan bangkit,” ujarnya.
 
Ia menyoroti ketangguhan historis Iran, dan menyatakan bahwa rakyat selalu menghadapi pengkhianatan dan kekerasan dengan kehormatan dan kekuatan.
 
Mengajak pada solidaritas, Pezeshkian menyerukan agar rakyat Iran menyingkirkan perpecahan internal di tengah apa yang ia sebut sebagai “kampanye brutal dan genosida” terhadap bangsa.
“Kini, lebih dari sebelumnya, negara kita membutuhkan persatuan dan kohesi. Hanya dengan solidaritas kita bisa bertahan dan menang,” tegasnya.
 
Presiden Iran menegaskan kembali bahwa Iran tidak mencari perang, tidak memulainya, dan tidak berniat mengejar senjata nuklir, sambil menegaskan kembali fatwa pemimpin tertinggi Sayyid Ali Khamenei yang melarang penggunaan senjata pemusnah massal.
Ia menutup pidatonya dengan pesan keteguhan untuk rakyat Iran, berjanji akan meningkatkan kesejahteraan, layanan kesehatan, dan akses obat-obatan.
“Seluruh sistem kesehatan berdiri bersama rakyat,” ucapnya.
 
Serangan Zionis Israel Tewaskan 244 Warga Sipil Iran, Mayoritas Perempuan dan Anak-Anak
Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan pada Minggu (15/6) malam bahwa 244 warga sipil telah tewas sejak awal agresi Zionis Israel terhadap Republik Islam tersebut, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
 
Pengumuman ini muncul setelah serangan Israel yang terus berlanjut di berbagai kota Iran, yang menurut pejabat setempat, sebagian besar menargetkan kawasan permukiman.
Dalam pernyataan yang dikutip media Iran, juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmail Baghaei menuduh Israel melancarkan kampanye disinformasi, seolah-olah serangannya tepat sasaran dan hanya menargetkan fasilitas militer.
“Kenyataannya sangat berbeda,” kata Baghaei, mengungkapkan bahwa **“dalam tiga serangan saja, lebih dari 70 perempuan dan anak-anak terbunuh.”_
 
Ia menambahkan bahwa di kawasan Chamran, Tehran Utara, 10 anak masih terkubur di bawah reruntuhan gedung permukiman yang menjadi sasaran serangan udara. Operasi penyelamatan masih berlangsung, namun hingga kini belum ada jenazah yang berhasil dievakuasi.
 
Baghaei menyimpulkan dengan tegas:
“Satu hal yang benar dari pihak pendudukan: serangan mereka memang presisi — namun presisi itu diarahkan langsung kepada perempuan dan anak-anak,” sambil mengecam bombardemen tersebut sebagai kelanjutan dari kekejaman rezim yang sudah menjadi kebiasaan.[IT/r]
 
 
Comment