Haaretz Akui Serangan Presisi Iran, Sebut PM Israel Tak Punya Strategi Perang
Story Code : 1215322
An explosion is seen during a missile attack in Tel Aviv
Harian Zionis Israel Haaretz melaporkan pada Senin(16/6) bahwa serangan rudal Iran menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi, dengan beberapa serangan dikonfirmasi telah menyebabkan kerusakan signifikan di berbagai lokasi. Laporan tersebut menyoroti kekhawatiran internal yang semakin meningkat terhadap cara “Israel” menangani perang terhadap Iran.
Haaretz menekankan bahwa meskipun retorika resmi menyatakan bahwa program nuklir Iran adalah target utama, respons Iran justru terlihat terukur dan efektif. Laporan tersebut mengonfirmasi bahwa rudal-rudal yang digunakan Iran telah mengenai sasaran mereka dengan presisi, menyebabkan kerusakan struktural yang mencolok.
�� Cuplikan video memperlihatkan dampak serangan rudal Iran di Petah Tikvah.
pic.twitter.com/PCwbj4CgxA
— Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish), 16 Juni 2025
Menurut surat kabar itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berada di bawah tekanan politik dan publik yang semakin besar, namun ia terus menghindari pertanyaan kritis terkait tujuan jangka panjang Zionis “Israel” dalam perang ini. Haaretz mencatat tidak adanya strategi yang jelas, dan menyatakan bahwa belum diketahui bagaimana pemerintah akan mengakhiri perang ini.
Netanyahu Kunjungi Lokasi Serangan Rudal, Kabinet Tetap Bungkam
Netanyahu membuat penampilan publik langka pada hari Minggu (15/6) di lokasi serangan rudal Iran di Bat Yam, selatan Tel Aviv, di mana setidaknya enam pemukim Zionis Israel tewas. Haaretz melaporkan bahwa sebagian besar menterinya tidak muncul di ruang publik, menambah kesan kekacauan dalam kabinet.
�� Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di Bat Yam setelah rentetan rudal Iran sebagai bagian dari pembalasan terhadap “Israel”.
Video-video menunjukkan kerusakan besar dan belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah selatan Tel Aviv.
pic.twitter.com/lQBLBc0PrB
— Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish), 15 Juni 2025
Perkembangan ini menyoroti ketidakpastian yang meningkat di dalam Zionis “Israel” tentang bagaimana kepemimpinan militer dan politik akan mengelola dan pada akhirnya menyelesaikan perang. Dengan serangan balasan Iran yang terus berlanjut dan kritik internal yang kian keras, Haaretz menyatakan bahwa diamnya Netanyahu hanya memperdalam kekosongan strategis yang ada.
Hanegbi: Iran Punya Lebih Banyak Rudal dari Perkiraan, Ribuan Jumlahnya
Dalam pernyataan yang mengejutkan, Penasihat “Keamanan Nasional” Netanyahu, Tzachi Hanegbi, mengakui bahwa Iran memiliki “ribuan rudal balistik,” jumlah yang jauh melebihi perkiraan sebelumnya yaitu 1.500 hingga 2.000 rudal.
Berbicara kepada Army Radio Zionis “Israel”, Hanegbi menyebut perkembangan ini sebagai tantangan besar, sambil mengakui: “Ini bukan pertempuran yang dalam jangka panjang akan mampu mengakhiri ancaman Iran.”
Tehran menembakkan lebih dari 200 rudal ke arah Zionis “Israel” pada hari Jumat dan Sabtu sebagai bagian dari pembalasannya. Banyak dari rudal-rudal tersebut berhasil menembus sistem pertahanan udara “Israel” yang terkenal, memaksa militer memperingatkan rakyatnya bahwa pertahanan mereka “tidak hermetik”, menurut The Telegraph.
Serangan udara Iran menyoroti tantangan yang dihadapi bahkan oleh sistem pertahanan udara tercanggih dalam menghadapi rudal balistik, yang melaju dengan kecepatan hipersonik di atas Mach-5, menjadikannya sulit dicegat oleh sistem rudal permukaan-ke-udara yang ada.[IT/r]