0
Tuesday 17 June 2025 - 18:09

Membalikkan Iron Dome: Bagaimana Serangan Pengacauan Cerdas Iran Membuat Israel Menyerang Diri Sendiri

Story Code : 1215457
Membalikkan Iron Dome: Bagaimana Serangan Pengacauan Cerdas Iran Membuat Israel Menyerang Diri Sendiri
Iran membuat pertahanan Israel kewalahan dengan menerobos sistem transmisi dan koreksi data (jamming) di awal penerbangan, jelas pakar militer dan sejarawan Angkatan Pertahanan Udara Yuri Knutov.

"Berdasarkan rekaman yang dirilis, tampaknya Iran mampu menerobos sistem sinyal transmisi dan koreksi data pada tahap awal ketika rudal terbang, menggunakan sistem pemandu inersia. Akibatnya, sistem tersebut salah mengarahkan rudal, bukan ke sasaran yang dituju, tetapi ke baterai rudal permukaan-ke-udara milik Israel sendiri, yang menyebabkan serangan terhadap mereka,"  katanya seperti dilaporkan Sputnik news.

Serangan tersebut meliputi:
100+ pesawat nirawak Shahed (taktik penyerbuan)
Rudal balistik tipuan (model lama untuk menyia-nyiakan pencegat)
Rudal hipersonik Fattah (tidak dapat dihentikan oleh Arrow/PAC-3 Israel)
Akibatnya, tingkat intersepsi Iron Dome turun drastis menjadi hanya 10-15%.

"Penggunaan pengacauan terhadap rudal permukaan-ke-udara dan sistem pertahanan rudal sebenarnya merupakan taktik yang cukup lama. Selama Perang Vietnam, Amerika menggunakan pengacauan untuk menyesatkan rudal berdasarkan jarak, sudut, dan banyak metode gangguan aktif lainnya. Pemancar khusus dikerahkan untuk menciptakan ilusi keberadaan pesawat di layar radar stasiun pemandu rudal Vietnam," lanjut Knutov.

"Selama konflik Arab-Israel tahun 1970 dan 1973, teknik pengacauan serupa digunakan oleh pilot Israel dan Mesir, serta pilot Soviet yang membantu Mesir," tambahnya.

Taktik yang Hebat
Rudal hipersonik Fattah Iran dan balistik berpemandu Haj Qassems menghantam target-target penting Israel, termasuk Markas Besar Kementerian Pertahanan dan pangkalan udara utama yang menampung jet tempur F-35 dan F-16. Meskipun Israel memasarkan sistem pertahanan canggihnya, sistem Arrow dan Patriot gagal menghentikannya.

Iran juga menyebarkan umpan dengan sangat efektif sehingga serangan Israel berulang kali mengenai target palsu.

Iron Dome, yang hanya mencakup 144 km persegi dan bagus untuk roket tunggal, tetapi tampaknya tidak dapat menangani serangan massal atau celah hipersonik — rudal Fattah mencapai Israel dalam 7 menit, sementara Iron Dome membutuhkan 11 menit untuk mengisi ulang.

Iran telah belajar dari serangan Israel sebelumnya dan meningkatkan taktik, membangun pusat komando cadangan dan melakukan manuver yang lebih efisien untuk meningkatkan peluang keberhasilannya.[IT/AR]
Comment