Putin dan Xi Jinping Bahas Ketegangan Timur Tengah serta Kecam Serangan Israel ke Iran

Ajudan Kremlin, Yuri Ushakov, mengatakan kepada wartawan bahwa selama percakapan telepon mereka, kedua pemimpin berbagi "pendekatan yang identik" terhadap konflik regional dan percaya bahwa krisis tidak dapat diselesaikan melalui tindakan militer.

"Rusia dan Tiongkok sepenuhnya sepakat bahwa situasi di Timur Tengah membutuhkan solusi politik," katanya.

Putin juga menegaskan kembali kesediaan Rusia untuk bertindak sebagai mediator dalam konflik tersebut jika diperlukan, dan kedua pemimpin sepakat untuk mengarahkan departemen masing-masing untuk berbagi informasi dan berkoordinasi dalam beberapa hari mendatang.

"Percakapan tersebut juga menyinggung KTT G7, dengan kedua pemimpin dilaporkan memperhatikan ketegangan di antara para peserta. Putin dan Xi menganggap KTT tersebut sebagai momen yang tidak berhasil bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy," ujar Ushakov.

Sementara itu, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa gencatan senjata merupakan prioritas yang mendesak dan penggunaan kekuatan bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan perselisihan internasional.

“Tiongkok siap untuk terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak dan memainkan peran konstruktif dalam memulihkan perdamaian Timur Tengah,” katanya, seraya menambahkan: “Prioritas utama adalah melindungi warga sipil.”

Kedua pemimpin tersebut selanjutnya meninjau hubungan bilateral Rusia-Tiongkok dan sepakat untuk mengadakan pembicaraan skala penuh di Tiongkok pada tanggal 2 September. [IT/G]