Al-Qassam Kirim Pesan ke Yaman Sebagai Penghargaan atas Dukungan untuk Gaza
Story Code : 1216183
Yemenis burn US and Israeli flags during an anti-US and anti-Israeli weekly rally in Sanaa, Yemen.jpg
Pesan tersebut dibagikan pada hari Jumat (20/6) oleh juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, yang mempublikasikannya dalam pernyataan resmi.
"Kalian telah membayar harga mahal yang layak bagi orang-orang besar dalam membela saudara-saudara kalian di Gaza," kata Kepala Staf al-Qassam kepada al-Ghamari.
"Kalian adalah barisan terdepan dalam bangsa ini dalam hal pertempuran, dukungan, konfrontasi, mobilisasi massa, dan suara yang menggema di setiap medan kehormatan dan solidaritas."
Ia juga menekankan bahwa posisi Yaman adalah sumber kebanggaan yang
“akan dicatat oleh sejarah dan diceritakan oleh generasi-generasi mendatang,”
seraya menegaskan bahwa
“Allah tidak akan menyia-nyiakan jihad dan pengorbanan Yaman.”
Dukungan Militer dan Massa Yaman untuk Gaza
Pesan ini datang di saat Yaman, di bawah kepemimpinan Ansarullah, terus melaksanakan operasi dukungan untuk Gaza dengan menargetkan aset-aset Israel di wilayah Palestina yang diduduki, serta kapal-kapal yang terafiliasi dengan “Israel” di Laut Merah dan Laut Arab.
Di tingkat rakyat, unjuk rasa massal mingguan terus berlangsung di berbagai kota di Yaman, menunjukkan solidaritas luas terhadap rakyat Palestina dan penolakan terhadap agresi Israel di Jalur Gaza.
Perjuangan Bersama Poros Perlawanan
Menghubungkan genosida Israel di Gaza dengan serangan terhadap Iran, pemimpin Ansarullah Sayyid Abdul-Malik al-Houthi menegaskan adanya perjuangan bersama dalam Poros Perlawanan (Axis of Resistance).
“Pertempuran dari Gaza ke Iran adalah satu, perjuangannya satu, dan umatnya satu,” ujarnya.
Ia memperingatkan bahwa tujuan utama Barat adalah dominasi atas dunia Muslim, dan menambahkan bahwa Iran diserang karena dukungannya yang kokoh terhadap perjuangan Palestina.
Ia juga menuduh pendudukan Israel melakukan genosida di Gaza, dengan sengaja menargetkan warga sipil dan pusat distribusi bantuan.
“Musuh telah menjadikan pusat bantuan sebagai lokasi eksekusi dan perangkap maut,” tegas Sayyid al-Houthi.
Ini merujuk pada pembantaian harian yang mengerikan yang dilakukan oleh Zionis “Israel” terhadap warga Palestina yang kelaparan saat menunggu bantuan makanan.
Pembantaian ini dilaporkan terjadi di dekat fasilitas yang dijalankan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF) — sebuah mekanisme bantuan yang kontroversial yang dibentuk dengan dukungan AS dan dikoordinasikan langsung dengan pasukan pendudukan Zionis Israel.
GHF kini menjadi pusat dari model bantuan baru yang dimiliterisasi setelah Israel sebagian mencabut pengepungan selama tiga bulan. Namun, model ini semakin sering dikaitkan dengan pembantaian massal, memicu kemarahan dari organisasi kemanusiaan dan rakyat Palestina.
Peringatan terhadap Provokasi Zionis Israel di Masjid al-Aqsa
Ia juga memperingatkan terhadap provokasi Israel yang terus berlanjut di Masjid al-Aqsa, termasuk penutupan masjid bagi para jamaah dan militariasisasi tempat suci tersebut, dan menyebut tindakan itu sebagai bagian dari agenda kolonial yang lebih luas.
Dukungan Tak Tergoyahkan dari Yaman
Pemimpin Ansarullah kembali menegaskan dukungan tak tergoyahkan Yaman terhadap rakyat Palestina, umat Islam yang merdeka, dan Republik Islam Iran dalam perjuangan bersama melawan musuh Zionis.
“Operasi militer kami terhadap musuh Israel masih terus berlanjut, dan blokade terhadap navigasi maritimnya tetap dilakukan dan sepenuhnya berada di bawah kendali dalam wilayah operasi kami,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa mobilisasi massa rakyat Yaman bukan sekadar aksi solidaritas untuk Palestina, melainkan juga kekuatan penting yang menopang ketangguhan dan kemajuan bangsa Yaman sendiri.[IT/r]