0
Sunday 22 June 2025 - 03:06
Turki - AS & Iran:

Erdogan Tawarkan Diri Jadi Mediator Perundingan Nuklir Iran-AS di Tengah Perang

Story Code : 1216185
Turkish President Recep Tayyip Erdogan  in Istanbul, Turkiye.jpg
Turkish President Recep Tayyip Erdogan in Istanbul, Turkiye.jpg
Presiden Erdogan menyatakan bahwa Turki siap membantu Republik Islam Iran dalam memfasilitasi negosiasi teknis dengan Amerika Serikat terkait isu nuklir, demikian menurut pernyataan resmi dari kantornya pada hari Sabtu (21/6).
 
Menurut pernyataan tersebut, Erdogan menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bahwa Ankara bersedia berkontribusi dalam upaya diplomatik, termasuk melalui fasilitasi langsung antara kedua pihak.
“Presiden mengatakan bahwa Turki siap memberikan kontribusinya, termasuk melalui fasilitasi, dan bahwa langkah-langkah menuju diplomasi harus segera diambil melalui perundingan teknis dan tingkat tinggi antara Iran dan AS,” bunyi pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa
“Turki akan terus mendukung inisiatif dalam hal ini.”
 
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan antara Erdogan dan Araghchi yang berlangsung di sela-sela Sesi ke-51 Dewan Menteri Luar Negeri OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) di Istanbul.
 
Kawasan "tidak mampu menanggung perang baru"
Erdogan menekankan bahwa Timur Tengah “tidak sanggup menanggung perang baru”, merujuk pada meningkatnya ketegangan regional akibat aksi militer Zionis “Israel.”

Ia menyerukan agar rezim Israel “segera dihentikan” dan menegaskan kembali bahwa perundingan diplomatik adalah satu-satunya jalan yang masuk akal untuk menyelesaikan sengketa nuklir Iran.
 
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pembicaraan telepon dengan Erdogan, juga membahas perkembangan geopolitik terkini, khususnya setelah “Israel” melancarkan perang terhadap Iran.
 
Menurut pernyataan dari Kremlin, kedua pemimpin mengutuk agresi pendudukan Israel terhadap Iran, dan menekankan bahwa kelanjutan serangan tersebut menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan.
 
Presidensi Turki menyebut bahwa Erdogan menggambarkan situasi ini sebagai "spiral kekerasan" yang dipicu oleh serangan Israel ke wilayah Iran, dan memperingatkan bahwa kondisi tersebut kini menjadi ancaman langsung terhadap perdamaian kawasan.
Erdogan menyerukan diakhirinya perang dan pembentukan fondasi untuk membuka kembali jalur diplomasi.
Secara terpisah, Erdogan juga berbicara dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, menegaskan kesiapan Turki untuk mengambil peran fasilitator guna menghentikan perang dan melanjutkan kembali perundingan nuklir secepat mungkin.
 
Iran Akan Terus Membalas, Kekuatan Masih Belum Dikerahkan Sepenuhnya
Iran akan terus melanjutkan operasi militernya terhadap pendudukan Zionis Israel, terlepas dari apakah Tel Aviv menghentikan serangannya atau tidak, demikian ditegaskan oleh Komandan baru Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Mohammad Pakpour, pada hari Senin (16/6).
 
Pakpour, yang menggantikan Jenderal Hossein Salami yang gugur dalam serangan udara Zionis Israel baru-baru ini, menekankan bahwa respon Iran masih jauh dari selesai.
“Bahkan jika serangan Zionis Israel berhenti, kami akan terus melanjutkan misi ini sampai akhir,” tegasnya.
 
Ia juga menyatakan bahwa kerusakan yang disebabkan oleh serangan balasan Iran jauh lebih besar daripada yang diakui oleh rezim Zionis Israel.
“Kami telah menghancurkan wilayah-wilayah penting di dalam entitas Zionis Israel dan kami akan terus membalas atas agresi mereka,” tambah Pakpour.
 
Seorang penasihat senior IRGC mengatakan kepada kantor berita Tasnim bahwa Iran telah mempersiapkan diri untuk semua skenario dan membantah rumor yang menyebut bahwa Iran kehabisan persediaan rudal.[IT/r]
 
 
Comment