Iran Menuduh AS Melanggar Perjanjian Nuklir dengan Serangan Udara
Story Code : 1216298
Satellite Imagery shows a close-up of the Arak reactor building after and Israeli airstrike
Namun, Tehran mengatakan inspeksi awal tidak menemukan tanda-tanda kontaminasi radioaktif.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu (22/6) pagi, Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) mengonfirmasi bahwa serangan AS menargetkan lokasi nuklirnya di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Operasi tersebut, yang dilakukan dengan koordinasi dengan Israel, dikutuk oleh otoritas Iran sebagai tindakan ilegal dan "brutal". "Tindakan agresi ini dilakukan di bawah bayang-bayang ketidakpedulian internasional, dan dengan dukungan atau kebungkaman yang tampak dari Badan Energi Atom Internasional," kata AEOI.
Pusat Sistem Keselamatan Nuklir Nasional Iran melaporkan bahwa inspeksi darurat telah diselesaikan di ketiga lokasi tersebut. “Tidak ada tanda-tanda kontaminasi yang tercatat,” kata badan tersebut, seraya menambahkan bahwa “tidak ada bahaya bagi penduduk yang tinggal di dekat lokasi yang terkena dampak.”
Iran bersumpah bahwa program nuklirnya tidak akan terganggu. “Kami tidak akan membiarkan industri nasional ini—yang dibangun melalui pengorbanan para martir nuklir kami—dihentikan oleh konspirasi jahat,” kata AEOI, yang berjanji untuk melakukan tindakan hukum atas serangan tersebut.
Washington belum secara resmi menanggapi tuduhan pelanggaran NPT.
Presiden Donald Trump, yang mengonfirmasi keterlibatan AS dalam serangan tersebut, memperingatkan Iran agar tidak membalas, dengan mengatakan serangan lebih lanjut akan menyusul tanggapan apa pun.
Serangan tersebut menandai eskalasi dramatis dalam ketegangan yang sudah tidak stabil antara Iran dan Zionis Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggambarkan serangan gabungan tersebut sebagai target rudal dan infrastruktur nuklir Iran. Pejabat Iran menyatakan bahwa program nuklirnya sepenuhnya damai dan di bawah pengawasan inspektur internasional.
Badan Tenaga Atom Internasional belum melaporkan bukti terkini apa pun tentang program senjata nuklir Iran. Insiden tersebut telah memicu kekhawatiran akan ketidakstabilan regional lebih lanjut, dengan Iran menuduh AS merusak norma-norma nonproliferasi global.
Hingga Minggu sore, Tehran belum mengumumkan tanggapan militer apa pun.[IT/r]