0
Monday 23 June 2025 - 05:41
Iran vs Hegemoni Global:

Iran Menyatakan ‘Semua Opsi Terbuka’ Setelah Serangan AS

Story Code : 1216398
Iranian Foreign Minister Abbas Araghchi is holding a press conference after the US aggression on Iran
Iranian Foreign Minister Abbas Araghchi is holding a press conference after the US aggression on Iran's soil
Militer AS telah bergabung dengan pasukan Zionis Israel dalam kampanye serangan udara terhadap fasilitas nuklir dan situs militer Iran.
 
Presiden Trump mengumumkan serangan AS pertama dalam unggahan di Truth Social pada Sabtu (21/9) malam waktu Washington.
“Satu muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow,” tulis Trump, seraya menambahkan bahwa target lainnya mencakup Natanz dan Esfahan.
 
Dalam unggahan tersebut dan beberapa pesan lanjutan, Trump mendesak Tehran untuk tidak membalas dan segera melakukan perundingan, dengan klaim bahwa sekarang adalah “waktunya perdamaian.”
 
Menteri Luar Negeri Iran, Sayyid Abbas Araghchi, mengutuk serangan udara AS sebagai pelanggaran terhadap semua perjanjian internasional, menyatakan bahwa:
“Iran menyimpan semua opsi terbuka untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya.”
 
Sebelumnya, Teheran telah memperingatkan Washington dan pihak ketiga lainnya agar tidak ikut campur dalam konflik, mengancam akan menargetkan aset-aset musuh dan pengiriman senjata yang ditujukan ke Zionis Israel. Seorang juru bicara Houthi Yaman juga memperingatkan bahwa jika AS terlibat, kelompok tersebut akan “menargetkan kapal perangnya di Laut Merah.”
 
Israel meluncurkan Operasi Rising Lion sebagai serangan “preventif,” yang katanya ditujukan untuk mencegah Republik Islam memperoleh senjata nuklir. Teheran, yang telah berulang kali menyatakan bahwa program nuklirnya bersifat damai, menyebut serangan itu sebagai tindakan perang dan telah membalas dengan serangan rudal dan drone.
 
Serangan Zionis Israel telah menewaskan sedikitnya 430 warga Iran dan melukai lebih dari 3.500 warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Iran. Pejabat Zionis Israel melaporkan 25 korban jiwa dan lebih dari 2.500 luka-luka.

22 Juni 2025
12:04 GMT
Serangan udara AS semalam terhadap fasilitas nuklir Iran tidak berdampak pada pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, menurut Kepala Korporasi Tenaga Nuklir Negara Rusia, Aleksey Likhachev, dikutip oleh TASS.
“Situasi di wilayah pembangkit nuklir tetap tenang,” katanya, seraya menambahkan bahwa Rosatom terus memantau situasi dan siap mengevakuasi personel Rusia dari fasilitas tersebut jika diperlukan.
Likhachev mengutuk serangan terhadap fasilitas nuklir dan menyerukan agar IAEA mengambil posisi tegas terhadap serangan AS.

11:32 GMT
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyatakan bahwa “sejumlah negara siap secara langsung memasok hulu ledak nuklir kepada Iran.”
Dalam unggahannya di Telegram pada hari Minggu (21/6), ia menyebut rakyat Iran
“berkumpul mendukung kepemimpinan spiritual negara, termasuk mereka yang sebelumnya acuh tak acuh atau menentangnya.”
“Dengan laju seperti ini, Trump bisa melupakan Hadiah Nobel Perdamaian — bahkan dengan betapa manipulatifnya penghargaan itu sekarang,” tambahnya.

11:32 GMT
IRGC (Korps Garda Revolusi Islam) menyatakan:
“Pengulangan kebodohan masa lalu oleh AS menunjukkan ketidakmampuan strategis dan ketidakpedulian terhadap realitas di kawasan.”
“Jumlah, penyebaran, dan ukuran basis militer AS di kawasan bukanlah kekuatan, melainkan menggandakan kerentanannya.”

11:23 GMT
Selat Hormuz akan ditutup “dalam beberapa jam,” kata Komandan Angkatan Laut IRGC, Brigadir Jenderal Alireza Tangsiri, pada Minggu (21/6) menyusul serangan AS terhadap situs nuklir Iran.

10:18 GMT
Kanselir Jerman Friedrich Merz pada hari Minggu mendesak Iran untuk memulai pembicaraan nuklir dengan Zionis Israel dan AS, menurut juru bicaranya Stefan Kornelius.
“Pemerintah federal meyakini bahwa bagian penting dari program nuklir Iran terdampak oleh serangan udara. Penilaian kerusakan yang akurat baru bisa dilakukan di tahap berikutnya,” kata Kornelius.


09:15 GMT
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan bahwa pihaknya mengikuti perkembangan serangan AS ke Iran “dengan keprihatinan,” menyerukan “penahanan diri, ketenangan, dan pencegahan eskalasi.”
Qatar mengutuk serangan tersebut, memperingatkan bahwa serangan ini dapat menyebabkan “konsekuensi yang sangat buruk” bagi kawasan dan dunia. Oman juga mengkritik Washington karena dianggap melakukan “agresi ilegal.”

06:52 GMT
Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk “agresi brutal militer AS terhadap fasilitas nuklir damai Iran,” menyebutnya sebagai pelanggaran “belum pernah terjadi sebelumnya” terhadap Piagam PBB dan hukum internasional.
“Pemerintah AS yang suka perang dan melanggar hukum [bertanggung jawab] atas dampak dan konsekuensi sangat berbahaya dari kejahatan besar ini,” bunyi pernyataan tersebut.

Teheran “menganggap sebagai haknya untuk melawan dengan segala kekuatan terhadap agresi militer AS,” yang dilakukan “dengan keterlibatan kriminal” Israel.
Serangan ini “kembali menunjukkan betapa kotornya kebijakan AS dan kedalaman permusuhan terhadap rakyat Iran.”

Kementerian itu menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB dan dewan IAEA untuk mengadakan pertemuan darurat guna mengutuk AS dan meminta pertanggungjawaban atas serangan tersebut.

05:01 GMT
Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB atas apa yang disebutnya sebagai “serangan keji dan penggunaan kekuatan ilegal” oleh AS terhadap Iran.
Dalam suratnya kepada Dewan, Iravani mendesak agar Dewan
“mengambil semua langkah yang diperlukan” untuk meminta pertanggungjawaban AS berdasarkan hukum internasional dan Piagam PBB.

“Republik Islam Iran mengutuk dan mengecam sekeras-kerasnya tindakan agresi yang tidak diprovokasi dan direncanakan ini,” tulisnya, merujuk pada serangan AS dan serangan Zionis Israel sebelumnya pada 13 Juni.


04:47 GMT
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mendeteksi beberapa rudal yang diluncurkan dari Iran ke arah Israel, memicu sirene di berbagai wilayah. IDF menyatakan bahwa Angkatan Udara Israel sedang melakukan upaya pencegahan dan penyerangan jika diperlukan, dan menyerukan masyarakat untuk mengikuti instruksi Komando Pertahanan Dalam Negeri.

04:43 GMT
Beberapa anggota Kongres dari Partai Demokrat mengkritik tajam keputusan Trump menyerang Iran, menyebut tindakan itu ilegal dan sebagai alasan untuk pemakzulan.
Anggota Kongres Alexandria Ocasio-Cortez mengatakan Trump telah
“secara impulsif mempertaruhkan peluncuran perang yang bisa menjebak kita selama beberapa generasi,”
dan menyebut serangan itu “jelas dan mutlak alasan untuk pemakzulan.”

Rep. Ilhan Omar menyebut operasi itu “eskalasi berbahaya dan sembrono dari konflik yang sudah volatile,” dan menyerukan penghentian kegilaan ini sebelum lebih banyak nyawa melayang.

Rep. Yassamin Ansari menyebut aksi itu “ilegal” dan mengatakan dia akan mendorong agar Kongres mengadakan sidang darurat untuk memilih berdasarkan Resolusi Kewenangan Perang (War Powers Resolution).[IT/r]
 
 
Comment