82.000 lebih Relawan Yaman Selesaikan Kursus Pelatihan Militer untuk Melawan Israel
Story Code : 1216610
Dilansir dari Press TV, Faiz al-Hanami yang bertanggung jawab atas mobilisasi umum di Sana'a pada Senin mengatakan lebih dari 82.000 warga Yaman mengambil bagian dalam kursus pelatihan pertama, yang diberi nama "Badai al-Aqsa", untuk sepenuhnya siap menghadapi pertempuran melawan rezim Israel dan AS dalam mendukung rakyat Palestina yang tertindas.
Warga Yaman telah berulang kali meminta Arab Saudi dan Yordania untuk membuka perbatasan mereka bagi para pejuang Yaman agar mereka dapat melewati wilayah yang diduduki Israel.
Hanami juga mengumumkan bahwa kursus pelatihan kedua untuk relawan dari Sana’a telah dimulai, dengan mencatat bahwa total 100.000 orang diharapkan akan dilatih di ibu kota, Sana’a saja.
Kursus-kursus ini juga diadakan di provinsi-provinsi Yaman lainnya, termasuk Sa’ada, 'Amran, Hajjah, dan Jawf.
Sejak dimulainya perang genosida Israel di Gaza pada Oktober 2023, pasukan Yaman telah melakukan sejumlah operasi untuk mendukung warga Gaza, menyerang target-target di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, selain menargetkan kapal-kapal Amerika atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan-pelabuhan di wilayah-wilayah yang diduduki.
Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah kelompok-kelompok perlawanan Palestina yang dipimpin Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan tersebut sebagai tanggapan atas kampanye pertumpahan darah dan kehancuran yang telah berlangsung selama puluhan tahun oleh rezim tersebut terhadap warga Palestina.
Setidaknya 55.998 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 131.559 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza.
Pelatihan militer kedua di Sana'a diadakan setelah Yaman mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dengan Iran dalam perang melawan Israel dan Amerika Serikat.
Rezim Israel melancarkan agresi yang tidak beralasan terhadap Republik Islam tersebut pada tanggal 13 Juni, dengan dukungan Amerika, membunuh beberapa komandan militer tingkat tinggi, ilmuwan, dan banyak warga sipil lainnya, termasuk wanita dan anak-anak.
Selama akhir pekan, AS memutuskan untuk akhirnya menyatakan dukungannya terhadap agresi Israel terhadap Iran secara resmi dengan intervensi langsung dalam perang yang telah dikalahkan oleh rezim Tel Aviv.
Pada dini hari Minggu, AS melancarkan serangan yang melanggar hukum terhadap fasilitas nuklir damai Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan, yang jelas-jelas melanggar hukum internasional dan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).[IT/AR]