Islam Times - PBB: 16,5 Juta Warga Suriah Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan

IslamTimes - Lebih dari 6 juta warga Suriah masih mengungsi dan 6 juta lainnya hidup sebagai pengungsi di seluruh dunia.

Hampir 16,5 juta orang di negara itu membutuhkan bantuan kemanusiaan, selain 2,5 juta pengungsi yang kembali, yang merupakan pengungsi internal dan pengungsi yang kembali dari luar negeri, banyak di antaranya telah kehilangan rumah mereka, kata Dr. Adam Abdelmoula, Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB di Suriah.

Berbicara pada konferensi pers menjelang akhir misinya, Abdelmoula mencatat bahwa pengungsian tetap menjadi salah satu tantangan terberat Suriah, dengan lebih dari 6 juta orang masih mengungsi internal dan lebih dari 6 juta hidup sebagai pengungsi di seluruh dunia.

Dia menambahkan bahwa sekitar 24 persen perumahan di Suriah telah rusak atau hancur dalam beberapa tahun terakhir, sementara pendanaan PBB untuk kebutuhan kemanusiaan masih sangat langka.

Ia merinci bahwa hingga saat ini, Rencana Respons Kemanusiaan 2024 baru menerima 14 persen dari $3,2 miliar yang dibutuhkan.

Abdelmoula menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Suriah atas kerja sama yang erat dan terus berkembang dengan operasi PBB di negara tersebut, menekankan bahwa peran PBB adalah untuk mendukung prioritas nasional dan bahwa konsultasi sedang berlangsung untuk meningkatkan rencana respons kemanusiaan, pemulihan, dan pembangunan.

Hal ini terjadi di tengah suasana ketidakstabilan di Suriah, yang telah menyaksikan tingkat kejahatan mematikan yang mengkhawatirkan, menurut laporan terbaru dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

280 kejahatan antara Desember 2024 dan September 2025 Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, 280 tindak pidana terjadi antara jatuhnya rezim mantan Presiden Bashar al-Assad pada 8 Desember 2024 dan September 2025, yang merenggut nyawa 317 orang, termasuk 246 pria, 48 wanita, dan 23 anak-anak.

Kejahatan-kejahatan ini didistribusikan berdasarkan provinsi sebagai berikut: 25 di Damaskus, 24 di pedesaan Damaskus; 20 di Aleppo; 13 di Homs; 32 di Hama; 20 di Latakia; 29 di Deir Ezzor; 30 di Idlib; 55 di Daraa; 8 di Tartous; 21 di Sweida; dua di al-Raqqa; dan satu di al-Quneitra.

Dari jatuhnya rezim hingga akhir tahun 2024, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mendokumentasikan 10 tindak pidana yang menewaskan 16 orang, termasuk 13 pria dan 3 wanita, di provinsi Damaskus, pedesaan Damaskus, Aleppo, Homs, Hama, Latakia, dan Idlib.[IT/r]