
QR Code
Alutsista Iran:
Drone Iran: Kapabilitas, Pengaruh, dan Dampak Global
13 Sep 2025 12:25
IslamTimes - Dalam beberapa dekade terakhir, Iran telah muncul sebagai salah satu aktor penting dalam pengembangan wahana udara nirawak (UAV).
Negara yang dahulu dipandang bergantung pada pasokan teknologi asing ini kini berhasil membangun arsenal drone yang beragam, mulai dari pengintaian, serangan tempur, hingga misi strategis. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat pertahanan nasional Iran, tetapi juga mengubah lanskap peperangan modern di Timur Tengah dan meluas hingga ke arena global.
Evolusi Program Drone Iran
Program drone Iran berakar pada era Perang Iran–Irak (1980–1988), ketika akses ke persenjataan canggih Barat sangat terbatas akibat embargo. Keterbatasan ini mendorong Iran mencari alternatif murah namun efektif.
Seiring waktu, para insinyur Iran melakukan rekayasa balik terhadap sejumlah UAV asing yang jatuh di wilayahnya. Kasus paling menonjol adalah keberhasilan merekayasa ulang RQ-170 Sentinel milik Amerika Serikat pada 2011, yang membuka jalan bagi penguasaan teknologi siluman dan sistem UAV tingkat lanjut.
Model Utama dan Kapabilitas
Saat ini, Iran memiliki beragam jenis drone dengan fungsi yang bervariasi:
- Shahed-136: Drone loitering munition atau “kamikaze” dengan jangkauan hingga 2.000 km. Terkenal karena penggunaannya dalam serangan swarm di Ukraina.
Mohajer-6: Drone multiperan dengan kemampuan tempur dan pengintaian. Mampu membawa muatan hingga 100 kg, termasuk rudal presisi.
Ababil Series: UAV serbaguna untuk misi pengawasan, perang elektronik, hingga serangan terbatas.
Kaman-22: Drone dengan ukuran dan fungsi yang sebanding dengan MQ-9 Reaper milik AS, memiliki daya jelajah panjang dan kapasitas muatan yang besar.
Signifikansi Strategis dan Politik
Drone Iran tidak hanya berperan dalam operasi militer, tetapi juga menjadi instrumen geopolitik. Perannya antara lain:
- Meningkatkan daya tangkal: Memberikan kemampuan serangan jarak jauh hingga ke Israel, Arab Saudi, dan pangkalan AS di Teluk.
Mendukung sekutu dan proksi: Kelompok seperti Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan milisi di Irak memanfaatkan drone Iran, memperluas pengaruh Teheran di kawasan.
Menantang dominasi Barat: Dengan menawarkan sistem UAV yang murah, Iran menjadi pemasok alternatif bagi negara-negara yang tidak mampu mengakses drone Barat.
Kontroversi dan Kritik
Ekspor drone Iran menimbulkan ‘keprihatinan’ global. Negara-negara Barat menuduh Tehran memperburuk instabilitas dengan memasok drone bersenjata ke aktor non-negara. Penggunaan Shahed-136 di Ukraina, yang disebut-sebut dipasok Iran ke Rusia, memicu kecaman internasional dan sanksi tambahan. Kritik juga diarahkan pada penggunaan drone terhadap infrastruktur sipil, yang menimbulkan perdebatan mengenai batas antara taktik militer dan teror.
Perbandingan dengan UAV Global
Dibandingkan dengan drone milik AS atau Turki, UAV Iran memang tertinggal dalam hal avionik, presisi, dan ketahanan operasional. Namun, kelebihan utama Iran terletak pada biaya rendah dan kemudahan produksi massal. Misalnya, meski MQ-9 Reaper mampu membawa sensor canggih dan persenjataan berat, swarm Shahed-136 yang murah dapat memberikan efek strategis dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Estimasi Jumlah Drone Iran
Perkiraan kuantitas UAV Iran menunjukkan kapasitas produksi yang signifikan:
- Keluarga Shahed (loitering munition): ribuan unit, dengan laporan menyebutkan lebih dari 4.000 diluncurkan sejak 2022, ditambah produksi berlisensi di Rusia.
Drone tempur/rekayasa menengah (Mohajer-6, Shahed-129, Kaman-22): ratusan unit, dengan Mohajer-6 saja dilaporkan mencapai ±200 unit pada 2022.
Drone pengintai/taktis kecil (Ababil dan varian lain): ratusan hingga ribuan unit, banyak diproduksi massal dan digunakan oleh pasukan Iran maupun proksi.
Laporan Ringkas: “Drone Rahasia” Iran — Fakta, Klaim, dan Tingkat Keyakinan
Inti singkat
Banyak platform yang disebut “rahasia” sebenarnya adalah varian yang pernah dipamerkan atau dibuka ke publik—sehingga bukan rahasia total—tetapi beberapa model dan fasilitas tetap dikelilingi klaim tanpa verifikasi independen. Bukti publik paling kuat mendukung:
(1) rekayasa-balik RQ-170 yang menghasilkan keluarga drone seperti Shahed-171/Saegheh;
(2) produksi massal munisi berkeliaran keluarga Shahed (termasuk varian yang diproduksi di luar Iran);
(3) munculnya drone "super-berat" yang diklaim (mis. Shahed-149/"Gaza") namun kemampuan operasionalnya memiliki tingkat verifikasi sedang.
Kasus-kasus yang sering disebut “rahasia”
1. Shahed-171 / Saegheh — (versi rekayasa-balik RQ-170)
Bukti: Iran mengklaim berhasil menguasai RQ-170 yang jatuh pada 2011 dan memamerkan platform turunan. Ini didukung dokumentasi publik sejak insiden 2011.
Tingkat keyakinan: Tinggi (ada bukti foto/penyataan resmi dan liputan luas).
2. Keluarga Shahed (Shahed-136 dan turunan)
Bukti: Penggunaan luas di medan konflik dan dokumentasi produksi/transfer (termasuk produksi di Rusia sebagai “Geran”) membuat keluarga ini salah satu yang paling terdokumentasi. Angka produksi besar terutama terkait pabrik di Rusia/Tatarstan.
Tingkat keyakinan: Tinggi — bukan “rahasia” lagi; yang menjadi variabel adalah jumlah pasti stok Iran vs produksi luar negeri.
3 . Kaman-22 / platform wide-body besar
Bukti: Dipamerkan secara resmi oleh militer Iran; klaim jangkauan dan muatan ada di rilis resmi. Namun kemampuan tempur nyata di medan belum sepenuhnya diverifikasi independen.
Tingkat keyakinan: Sedang (existensi terkonfirmasi; performa operasional kurang transparan).
4. Shahed-149 / “Gaza” (drone super-berat yang diklaim)
Bukti: Laporan dan publikasi Iran/ media pro-Teheran tentang model besar ini; bukti independen (mis. analisis potongan, uji terbang yang terbukti) masih terbatas.
Tingkat keyakinan: Rendah–Sedang (klaim ada; verifikasi teknis terbatas).
5. Fasilitas produksi bawah tanah / “pangkalan rahasia
Bukti: Video dan siaran pro-Iran pernah menunjukkan gudang/fasilitas, tapi verifikasi independen mengenai skala operasi bawah tanah (kapasitas produksi massal) tetap kurang. Beberapa pengamatan eksternal menunjukkan aktivitas fabrikasi dan logistik, namun klaim paling sensasional jarang terverifikasi.
Tingkat keyakinan: Rendah–Sedang.
Produksi & stok — gambaran kasar
- a. Keluarga Shahed (loitering munitions): angka agregat global (termasuk produksi Rusia berdasarkan desain Iran) sekarang diperkirakan berada pada skala ribuan–puluhan ribu unit (angka berubah cepat karena produksi Rusia dan penggunaan di Ukraina). Namun jumlah yang benar-benar tersimpan di Iran sendiri tidak mudah dipisah dari produksi luar negeri.
b. Drone menengah dan besar (Mohajer, Kaman, Shahed-129, dsb.): ratusan unit terlaporkan untuk beberapa model; banyak varian lokal dan versi yang dipamerkan tapi tidak selalu tersedia dalam jumlah besar.
Prinsip verifikasi dan sumber utama
Bukti paling kuat berasal dari:
(a) rekaman resmi/pameran militer Iran;
(b) analisis bagian pesawat yang ditembak jatuh;
(c) laporan intelijen terbuka dan jurnalisme investigatif;
(d) bukti produksi/transfer pihak ketiga (mis. pabrik di Rusia).
Untuk klaim yang sensational (mis. rencana produksi masal rahasia, drone super-siluman baru), perlunya verifikasi independen tambahan sangat besar.
Kesimpulan
Drone Iran bukan sekadar perangkat militer, melainkan simbol strategi, kemandirian teknologi, dan pengaruh politik. Melalui pendekatan biaya rendah, produksi masif, serta penyebaran luas ke sekutu dan proksi, Iran telah menjadikan UAV sebagai pilar utama doktrin pertahanan dan proyeksi kekuatan regionalnya. Bagi sebagian pihak, program ini mencerminkan inovasi dalam menghadapi sanksi; bagi yang lain, ia menjadi ancaman destabilisasi. Yang jelas, drone Iran telah mengubah wajah peperangan modern dan akan terus memainkan peran penting dalam konflik geopolitik masa depan.[IT/r]
Story Code: 1233076
Islam Times
https://www.islamtimes.com