‘Israel’ Culik dan Tahan 443 Aktivis Flotilla Gaza, Picu Kecaman Internasional
Story Code : 1237558
Israeli occupation forces intercepted the peaceful convoy's ships in international waters and abducted hundreds of volunteers.
Flotilla Global Sumud melaporkan bahwa pasukan pendudukan Zionis Israel telah mencegat kapal-kapal konvoi damai tersebut di perairan internasional dan kemudian menculik ratusan relawan kemanusiaan.
Menurut laporan flotilla, lebih dari 443 peserta dari 47 negara saat ini ditahan secara ilegal oleh otoritas Zionis Israel setelah armada mereka disita. Mereka menyerukan intervensi internasional yang mendesak untuk menjamin keselamatan para relawan yang ditahan oleh " Zionis Israel" dan untuk memastikan pembebasan mereka segera.
Setelah pendudukan Zionis Israel menyerang Armada Global Sumud dalam misi kemanusiaannya di Jalur Gaza, orang-orang di berbagai negara turun ke jalan untuk menunjukkan dukungan dan solidaritas bagi armada tersebut. #Palestina #Gaza #GenosidaGaza #GlobalSumudFlotilla pic.twitter.com/aYIzDSJX61
— Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish) 2 Oktober 2025
Setelah pasukan pendudukan Zionis Israel menyerang Flotilla Global Sumud selama misi kemanusiaan ke Jalur Gaza, rakyat di berbagai negara turun ke jalan menunjukkan dukungan dan solidaritas untuk para aktivis flotilla tersebut.
#Palestina #Gaza #GenosidaGaza #FlotillaGlobalSumud
Zionis Israel Klaim Gagalnya Armada dan Akan Deportasi Para Aktivis
Sebaliknya, Kementerian Luar Negeri Zionis Israel menyatakan bahwa “tidak satu pun kapal dalam flotilla bantuan Gaza berhasil mencapai wilayah tersebut.” Mereka menambahkan bahwa “hanya satu kapal yang tersisa di kejauhan, dan jika mencoba melanggar blokade Gaza, maka akan dicegat juga.”
Kementerian tersebut juga mengklaim bahwa para peserta flotilla dalam kondisi baik dan sedang dibawa ke pelabuhan-pelabuhan Israel untuk dideportasi ke Eropa.
Pemimpin Dunia Kecam Pembajakan dan Penculikan oleh ' Zionis Israel'
Pembajakan kapal-kapal Flotilla Global Sumud—yang ditujukan untuk mengirim bantuan penyelamat nyawa ke Gaza setelah lebih dari 7 bulan pengepungan brutal Zionis Israel yang telah menyebabkan kelaparan buatan—telah memicu kemarahan diplomatik dan publik secara luas.
Tindakan Israel terhadap flotilla ini memicu protes besar, demonstrasi, dan pemogokan di banyak negara serta kecaman dari para pemimpin dan perwakilan dunia.
Erdogan: Penangkapan Flotilla Bongkar Wajah Kriminal Pemerintahan Netanyahu
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada hari Kamis, mengutuk keras tindakan Israel yang ia sebut sebagai “pembajakan” terhadap Flotilla Global Sumud yang tengah menuju Gaza untuk menyampaikan bantuan bagi rakyat Palestina yang tertindas.
“Serangan Israel terhadap warga sipil di perairan internasional membuktikan bahwa mesin genosida sedang mengamuk untuk menutupi kejahatannya di Gaza,” ujar Erdogan dalam pidatonya di pertemuan pimpinan provinsi Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party).
“Pemerintahan Netanyahu yang genosidal bahkan tak dapat mentolerir peluang sekecil apapun bagi perdamaian untuk tumbuh.”
“Flotilla Global Sumud kembali menunjukkan kepada dunia kebrutalan di Gaza dan wajah pembunuh dari Israel.”
Erdogan bersumpah, “Kami tidak akan meninggalkan saudara-saudari kami di Palestina dan akan bekerja sekuat tenaga untuk menghentikan perang dan mengembalikan perdamaian.”
Kementerian Luar Negeri Turki juga menegaskan bahwa mereka memantau secara ketat situasi warganya yang berada di kapal-kapal flotilla yang diserbu oleh pasukan Israel.
Negara-Negara Arab dan Asia Tekankan Keselamatan Aktivis
Menteri Luar Negeri Kuwait, Abdullah al-Yahya, menekankan bahwa negaranya berupaya semaksimal mungkin untuk menjamin keselamatan dan pembebasan warganya yang tergabung dalam Flotilla Sumud.
Mufti Besar Kesultanan Oman, Syaikh Ahmad al-Khalili, menyatakan bahwa serangan entitas Israel terhadap flotilla tersebut menuntut upaya bersama dari dunia bebas untuk menghentikan aksi brutal ini, dan menegaskan bahwa tanggung jawab dunia Arab dan Islam kini semakin berat.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyampaikan dalam pernyataannya bahwa mereka “menekankan pentingnya keselamatan para peserta flotilla yang menuju Gaza dan menuntut pembebasan segera dari penahanan mereka.”
PM Malaysia: Kami Akan Tuntut 'Zionis Israel' Bertanggung Jawab
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyuarakan kecaman keras dan bergabung dalam protes internasional terhadap penangkapan Flotilla Global Sumud oleh Zionis Israel. Setidaknya delapan warga Malaysia berada di kapal tersebut.
“Saya mengutuk sekeras-kerasnya penangkapan Flotilla Global Sumud oleh Zionis Israel. Kapal-kapal ini membawa warga sipil tak bersenjata dan bantuan kemanusiaan penting bagi Gaza, namun justru disambut dengan intimidasi dan pemaksaan,” tegas PM Anwar.
Ia menyatakan bahwa Malaysia akan menggunakan segala cara yang tersedia untuk menuntut pertanggungjawaban atas penahanan warganya.
“Ini sungguh menyedihkan – bantuan kemanusiaan damai ke Gaza justru dilarang. Yang lebih menyakitkan adalah dunia hanya diam menyaksikan. Kita membiarkan Israel bertindak agresif tanpa konsekuensi.”
Eropa Juga Soroti Aksi 'Zionis Israel'
Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan keprihatinan mendalam atas penangkapan flotilla dan telah meminta pihak Israel agar menyelesaikan situasi ini dengan aman dan damai.
Inggris juga menyatakan sedang berkomunikasi dengan keluarga warga negaranya yang berada di kapal dan menekankan bahwa bantuan kemanusiaan harus disalurkan melalui organisasi internasional yang ada di Gaza.
Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, mengonfirmasi bahwa 22 warga Italia ditahan dan akan dideportasi ke negaranya dalam beberapa hari ke depan.
Kementerian Luar Negeri Jerman menyerukan agar “Israel” memperlakukan semua orang di kapal dengan manusiawi dan proporsional.
Amerika Latin dan Afrika Kecam Tindakan Zionis Israel
Kementerian Luar Negeri Meksiko menuntut agar hak-hak warganya yang berada di flotilla dihormati.
Pemerintah Brasil menyerukan agar Zionis Israel segera dan tanpa syarat mencabut semua pembatasan terhadap masuk dan distribusi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Afrika Selatan: Tindakan Zionis Israel Adalah Kejahatan terhadap Solidaritas Internasional
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menyatakan bahwa tindakan Zionis Israel dalam mencegat Flotilla Global Sumud menuju Gaza merupakan “kejahatan serius” terhadap solidaritas global dan semangat kemanusiaan yang bertujuan meringankan penderitaan rakyat Palestina.
Dalam pernyataannya, Ramaphosa menyerukan agar warga negara Afrika Selatan dan semua peserta flotilla lainnya segera dibebaskan, termasuk Nkosi Zwelivelile Mandela, cucu dari mendiang Nelson Mandela.[IT/r]