Partai Hijau Inggris Memilih untuk Melabeli Militer Israel sebagai 'Organisasi Teroris', Mmenyerukan Permintaan Maaf Balfour
Story Code : 1238408
The Green Party leader Zack Polanski speaks at party conference
Pada konferensi tahunannya hari Minggu (5/10), anggota partai tersebut dengan suara mayoritas mendukung mosi tersebut.
Larangan tersebut akan menjadikan keanggotaan militer Zionis Israel atau menyatakan dukungan untuknya sebagai tindak pidana di bawah hukum antiteror Inggris.
Berpidato di konferensi tersebut, pemimpin Partai Zack Polanski mendukung mosi tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu merupakan "keharusan moral."
Mosi tersebut menekankan bahwa Inggris "harus secara resmi meminta maaf kepada rakyat Palestina atas Deklarasi Balfour," yang melaluinya Inggris melaksanakan rencananya untuk mendirikan "rumah nasional" Yahudi di Palestina.
Mosi tersebut menyerukan Zionis Israel untuk "menarik sepenuhnya semua pasukan dari Gaza dan mengakhiri pengawasan dan operasi militer di wilayah udara Palestina," untuk "penyediaan bantuan berkelanjutan, makanan, air, susu formula bayi, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu membangun kembali kehidupan sipil," dan agar pemerintah Inggris menggunakan sumber daya pengirimannya untuk mengirimkan bantuan.
Mosi tersebut juga mendesak perwakilan terpilih partai untuk mendorong pemerintah Inggris agar "mendukung dan menyediakan sumber daya untuk kasus genosida internasional terhadap Zionis Israel di Mahkamah Pidana Internasional (ICC)," untuk "menerapkan embargo senjata penuh terhadap Zionis Israel," untuk "mengakhiri pelatihan tentara Zionis Israel oleh pasukan Inggris, dan mengakhiri penerbangan pesawat mata-mata di atas Gaza dari pangkalan militer Inggris di Siprus."
Partai tersebut menyerukan "pasukan penjaga perdamaian PBB di Tepi Barat dan Gaza untuk memastikan keselamatan penduduk Palestina."
Jumat lalu, Polanski mengecam pemerintahan Buruh karena menjadi "peserta aktif dalam pembunuhan warga Palestina."
"Kita harus berhenti menjual senjata ke Israel," katanya, seraya menambahkan,
"Kita harus berhenti berbagi intelijen. Kita akan melakukan segala yang kita bisa untuk menghentikan genosida."
Pemimpin partai tersebut juga mengecam keputusan Pemerintah Inggris untuk melarang kelompok protes "Aksi Palestina" berdasarkan undang-undang terorisme.
Perang berdarah rezim di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 67.160 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.[IT/r]