�� Nama: Ashoura (juga dieja Asyura)
Dinamakan berdasarkan Hari Asyura, hari penting dalam kalender Islam yang memperingati kesyahidan Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad. Penamaan ini mencerminkan kerangka ideologis Iran dalam proyek-proyek militernya.
�� Jenis: Rudal Balistik Jarak Menengah (IRBM) Jangkauan: Diperkirakan antara 2.000 hingga 2.500 kilometer
(setara dengan 1.240 hingga 1.550 mil)
➤ Dengan jangkauan ini, rudal Ashoura mampu menjangkau Israel, sebagian Eropa Tenggara, pangkalan militer AS di Teluk, serta sebagian besar wilayah Timur Tengah.
Jenis Bahan Bakar: Bahan bakar padat
➤ Ini merupakan kemajuan signifikan dibandingkan rudal Iran sebelumnya yang menggunakan bahan bakar cair (seperti Shahab-3). Rudal berbahan bakar padat:
Lebih cepat diluncurkan
Lebih mudah dipindahkan
Lebih sulit dideteksi sebelum peluncuran
Lebih tahan terhadap serangan pendahuluan karena tidak memerlukan waktu lama untuk persiapan peluncuran
Peluncuran: Kemungkinan menggunakan peluncur bergerak (road-mobile TEL / Transporter-Erector-Launcher)
➤ Ini memungkinkan Iran menyembunyikan dan memindahkan sistem rudal untuk menghindari deteksi.
�� Garis Waktu Pengembangan: Rudal Ashoura diumumkan secara publik pada tahun 2007 oleh Menteri Pertahanan Iran saat itu, Mostafa Mohammad Najjar.
Iran mengklaim rudal ini sepenuhnya dikembangkan secara domestik, namun analis meyakini rudal ini mungkin didasarkan atau terinspirasi oleh teknologi rudal Korea Utara (Musudan) atau rudal Soviet R-27 SLBM.
�� Peran Strategis:
Ashoura merupakan bagian dari postur pertahanan strategis Iran, yang bertujuan untuk: Melawan ancaman dari AS dan Israel Memperkuat kemampuan deterensi rudal Iran, khususnya tanpa senjata nuklir Memproyeksikan kekuatan Iran di kawasan Timur Tengah
Penggunaan bahan bakar padat pada IRBM seperti Ashoura menandai lompatan teknologi besar dalam program rudal Iran, yang mendekatkan negara itu ke arah kemampuan serangan balasan yang dapat bertahan (second-strike capability).
�� Kaitan dengan Rudal Lain:
Ashoura sering dianggap sebagai penerus atau pelengkap Shahab-3, rudal berbahan bakar cair dengan jangkauan serupa.
Ada kemungkinan Ashoura berhubungan atau bahkan merupakan bagian dari seri rudal Sejjil (terutama Sejjil-1 dan Sejjil-2) yang juga menggunakan bahan bakar padat dan memiliki jangkauan yang sebanding.
Beberapa analis memperkirakan Ashoura dan Sejjil mungkin merupakan nama berbeda atau tahapan berbeda dari program rudal yang sama.
�� Kepala Peledak & Muatan:
Diduga dapat membawa hulu ledak konvensional berkekuatan tinggi, dan mungkin juga munisi submunisi (bom-bom kecil)
Ada spekulasi bahwa Ashoura atau versi lanjutannya bisa membawa hulu ledak nuklir, tetapi belum ada bukti pasti bahwa Iran telah mengembangkan senjata nuklir untuk rudal ini.
�� Kekhawatiran Internasional:
Pengembangan rudal Ashoura menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat dan regional karena: Meningkatkan mobilitas dan daya tahan rudal Iran Meningkatkan kesiapan peluncuran cepat Mendekati kemampuan untuk mengirimkan senjata nuklir atau muatan jarak jauh lainnya
Ashoura dan rudal terkait telah menjadi subjek sanksi internasional dan pengawasan, terutama di bawah Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait program nuklir dan rudal Iran.
✅ Ringkasan Spesifikasi Utama (Perkiraan):
Fitur
Spesifikasi
Jenis
Rudal Balistik Jarak Menengah (IRBM)
Jangkauan
Sekitar 2.000–2.500 km
Bahan Bakar
Padat
Mobilitas
Peluncur Bergerak (Road-mobile TEL)
Status
Dalam pengembangan / penyebaran terbatas
Hulu Ledak
Konvensional (mungkin bisa nuklir secara teori)
�� Catatan Akhir: Ashoura mencerminkan pergeseran strategi rudal Iran dari teknologi lama berbahan bakar cair menuju rudal modern berbahan bakar padat, yang lebih tangguh dan sulit ditangkal.
Ini merupakan bagian dari strategi rudal Iran yang lebih luas, termasuk deterensi, peperangan asimetris, dan proyeksi kekuatan regional.
Namun, banyak detail mengenai rudal Ashoura tetap rahasia, dan informasi publik masih terbatas serta bersifat dugaan.[IT/r]