Kandidat Senat AS Menyebut Perang Gaza Sebagai Genosida dalam Kandidatur Senat Michigan

Mallory McMorrow, seorang kandidat Demokrat dalam pemilihan pendahuluan Senat Michigan yang kompetitif, kini menyebut perang di Gaza sebagai genosida, menandai perubahan penting dalam sikap publiknya. Pernyataan ini disampaikan saat sebuah acara pertemuan pemilih di Allegan, Michigan, beberapa hari menjelang peringatan operasi 7 Oktober oleh Perlawanan Palestina yang dijadikan alasan oleh "Zionis Israel" untuk melakukan genosida di Gaza.
 
Dalam sebuah rekaman yang disediakan untuk Politico, McMorrow langsung ditanya apakah dia menganggap konflik ini sebagai genosida. Setelah jeda panjang, dia menjawab, "Berdasarkan definisinya, ya."
 
Pernyataan tersebut muncul di tengah meningkatnya perdebatan mengenai penggunaan istilah "genosida" di Gaza yang semakin membelah pemilih dan kandidat Demokrat, terutama di Michigan, tempat komunitas Arab dan Muslim memainkan peran besar dalam membentuk lanskap politik.
 
Menolak Dukungan AIPAC dalam Pemilu Demokratik yang Ketat
Dalam acara yang sama, McMorrow ditanya apakah dia akan menerima dukungan dari AIPAC, kelompok lobi pro-"Zionis Israel" yang mendukung lawannya, Wakil Rakyat Haley Stevens.
 
"Saya tidak menerima dukungan dari AIPAC," kata McMorrow. "Saya tidak mencari dukungan mereka. Saya tidak pernah menerima dukungan mereka. Dan apa yang kita lihat di Timur Tengah adalah kebiadaban moral."
 
McMorrow juga menyatakan dukungannya terhadap resolusi Senator AS Bernie Sanders untuk memblokir penjualan senjata ofensif ke "Zionis Israel" dan mendukung solusi dua negara. Dia menjelaskan kepada Politico bahwa framing konflik ini di kalangan politisi AS terasa dehumanisasi dan kurang empati, mengatakan, "Ini dibicarakan seperti ujian keteguhan yang tidak menyadari bahwa ini adalah manusia... posisi kita seharusnya adalah tidak ada kehidupan individu yang lebih berharga dari kehidupan individu lainnya."
 
Gaza, Genosida, dan Pemilu Senat Michigan
Sikap terbaru McMorrow menempatkannya sejajar dengan rival utama lainnya, Dr. Abdul El-Sayed, yang sejak lama menyebut perang ini sebagai genosida. Sebaliknya, Stevens enggan menggunakan istilah tersebut dan baru-baru ini menolak dua wawancara dengan Politico mengenai hal ini.
 
Juru bicara McMorrow menyebutkan sebuah laporan tanggal 16 September oleh Komisi Penyidikan PBB sebagai dasar perubahannya, serta keterlibatannya yang berkelanjutan dengan para pemimpin komunitas di Michigan.
 
Tiga belas hari sebelum mengeluarkan pernyataan terbaru ini, McMorrow menggambarkan perang ini sebagai "bencana moral," tetapi tidak sampai menyebutnya sebagai genosida. Kini, ia bergabung dengan sejumlah Demokrat yang semakin banyak, termasuk Wakil Gubernur Garlin Gilchrist, dalam menyebut perang ini sesuai dengan sebutan tersebut.
 
Rival Terbelah dalam Bahasa dan Aliansi
El-Sayed, yang didukung oleh Sanders, sering mengangkat isu pendanaan AS untuk "Zionis Israel" dan dampaknya terhadap prioritas domestik:
"Uang pajak kita disalahgunakan untuk mempersenjatai makanan terhadap anak-anak dan mensubsidi genosida... ini adalah barisan tepuk tangan terbesar dalam setiap pidato saya."
 
Dia memperingatkan bahwa dukungan AIPAC terhadap Stevens bisa melemahkan koalisi Demokrat dan berisiko membalikkan kursi tersebut ke tangan Republik. Komite Kampanye Senat Demokratik (DSCC) dan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer dilaporkan telah mendukung Stevens, meskipun ada tekanan besar dari akar rumput.
 
Sementara itu, Stevens dilaporkan sedang menghadiri penggalangan dana mewah di Napa Valley, California, sebuah langkah yang dikritik oleh El-Sayed sebagai tidak sensitif di tengah kekhawatiran ekonomi yang meningkat dan meningkatnya pengawasan publik terhadap kebijakan luar negeri AS terkait Palestina.
 
"Saya belum pernah ke gua anggur," kata El-Sayed kepada Politico. "Saya tidak tahu apa yang terjadi di sana, tetapi saya akan memberitahu Anda ini, saya sudah keliling seluruh negara bagian saya, dan saya belum pernah menemui satu pun."
 
Pemilu Senat Michigan dengan cepat menjadi ujian bagi arah partai Demokrat terkait Palestina. Dengan opini publik yang bergeser dan gerakan "tidak terikat" yang semakin berkembang di negara bagian tersebut, kandidat seperti McMorrow dan El-Sayed berusaha untuk mendefinisikan kembali sikap partai terhadap "Zionis Israel" dan kebijakan-kebijakan panjang yang telah berlangsung di Gaza.
 
Saat pemilihan pendahuluan pada bulan Agustus semakin dekat, posisi para kandidat mengenai Gaza dan hubungan mereka dengan kelompok-kelompok seperti AIPAC dapat menentukan hasilnya di negara bagian di mana kebijakan luar negeri kini menjadi isu pemilih domestik yang penting.[IT/r]