Protes Global Peringati Peringatan Badai Al-Aqsa, Kecam Genosida Gaza
Story Code : 1238688
A demonstrator holds a placard that reads, 'Palestine lives on,' during a rally in support of Palestinians in the Gaza Strip, in Paris
Kota-kota di seluruh dunia diserbu oleh pendukung Palestina pada hari Selasa, 7 Oktober 2025, untuk memperingati ulang tahun kedua Operasi Banjir Al-Aqsa oleh Perlawanan Palestina.
Meskipun para pengunjuk rasa dan penyelenggara telah diperingatkan untuk tidak berunjuk rasa, dengan alasan mereka "mengagungkan kekerasan," demonstrasi tetap berlanjut dengan banjir besar pendukung pro-Palestina.
Pawai diadakan di Sydney, London, Paris, Jenewa, Athena, Thessaloniki, Istanbul, dan Stockholm, di mana para demonstran menyuarakan dukungan untuk Gaza dan menyerukan diakhirinya bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Penyelenggara menyatakan bahwa unjuk rasa tersebut bertujuan untuk menyoroti krisis kemanusiaan di daerah kantong yang terkepung dan membela hak-hak Palestina.
Di London, ratusan demonstran mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan menentang "Zionis Israel" di depan King's College London.
Sekelompok kecil demonstran yang membawa bendera Israel berdiri di dekatnya dalam protes balasan.
Di antara para peserta adalah pensiunan Inggris Mark Etkind, yang menggambarkan protes mahasiswa sebagai cara penting untuk berdiri bersama Palestina dan menentang genosida di Gaza.
Politisi Barat mengutuk unjuk rasa
Di Australia, Perdana Menteri New South Wales Chris Minns mengkritik protes tersebut, menyebutnya "sangat tidak tepat waktu" dan "sangat tidak peka."
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengutuk unjuk rasa tersebut, mengklaim bahwa unjuk rasa tersebut "tidak sejalan dengan nilai-nilai Inggris."
Terlepas dari itu, protes-protes ini mencerminkan pergeseran sentimen global yang signifikan, dengan meningkatnya simpati internasional terhadap perjuangan Palestina.
Tren ini berkontribusi pada meningkatnya isolasi global terhadap "Zionis Israel", karena pemerintah berjuang untuk mencapai keseimbangan antara mengizinkan demonstrasi publik dan mengatasi kekhawatiran atas meningkatnya insiden antisemit.
2 Tahun Genosida di Gaza
Setelah dua tahun agresi Zionis Israel yang tak henti-hentinya di Jalur Gaza, Kementerian Kesehatan Palestina telah mengungkapkan angka-angka mengejutkan yang menggarisbawahi skala kehancuran, kematian, dan penderitaan yang menimpa penduduk yang terkepung sejak 7 Oktober 2023.
Menurut laporan terbaru kementerian, jumlah total korban tewas kini mencapai 67.173 jiwa, dengan 169.780 orang terluka, termasuk 20.179 anak-anak, 10.427 perempuan, dan 4.813 warga sipil lanjut usia.
Data ini mencerminkan genosida yang sedang berlangsung yang telah menghancurkan penduduk Gaza akibat pemboman, pengepungan, dan kelaparan yang terus-menerus.[IT/r]