0
Thursday 9 October 2025 - 04:15
Iran vs AS & Zionis Israel:

Pezeshkian: Tuduhan AS dan Eropa terhadap Program Nuklir Damai Iran Tak Berdasar

Story Code : 1238915
Iranian President Masoud Pezeshkian (R) reviews the credentials of the new Swiss ambassador to Tehran, Olivier Bangerter,
Iranian President Masoud Pezeshkian (R) reviews the credentials of the new Swiss ambassador to Tehran, Olivier Bangerter,
Pernyataan ini disampaikan Pezeshkian pada Selasa malam saat menerima surat kepercayaan dari Duta Besar baru Swiss untuk Republik Islam Iran, Olivier Bangerter. Swiss juga mewakili kepentingan Amerika Serikat di Iran.
 
Mengakui peran historis Swiss sebagai jalur komunikasi antara Tehran dan Washington sejak kemenangan Revolusi Islam tahun 1979, Pezeshkian meminta Bangerter untuk menyampaikan kepada pejabat Amerika bahwa Iran tidak pernah berambisi memiliki senjata nuklir, dan justru berpegang teguh pada ajaran dan prinsip dasarnya.
 
“Republik Islam Iran selalu mengupayakan stabilitas, perdamaian, dan keamanan kawasan. Propaganda dan tuduhan tak berdasar yang disuarakan oleh AS dan beberapa negara Eropa terhadap program nuklir damai Iran sama sekali tidak memiliki landasan nyata,” ujar Pezeshkian.
 
“Anda perlu menyampaikan fakta ini kepada pejabat Amerika, bahwa Republik Islam Iran — berdasarkan prinsip dan kebijakan dasarnya — tidak pernah dan tidak sedang berupaya memiliki senjata nuklir.”
 
Pezeshkian juga menyampaikan apresiasinya atas kerja sama Swiss, khususnya dalam sektor farmasi dan pangan, di tengah tantangan berat akibat sanksi sepihak dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.
 
Presiden Iran tersebut juga mengecam tindakan rezim Zionis terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza yang terkepung. Ia menegaskan bahwa entitas penjajah tersebut merupakan penyebab utama ketidakstabilan kawasan.
 
“Perilaku rezim ini adalah penyebab utama ketidakstabilan regional. Serangannya terhadap negara-negara di kawasan dan kejahatan luar biasa terhadap rakyat Palestina tidak manusiawi, tidak legal, dan bertentangan dengan ajaran agama apa pun,” tegasnya.
 
Di sisi lain, Duta Besar Bangerter menyatakan kegembiraannya dapat memulai tugas diplomatiknya di Iran. Ia menyampaikan tujuan utamanya adalah memperkuat hubungan bilateral dan memperkokoh peran Swiss sebagai saluran komunikasi yang dapat diandalkan antara Teheran dan Washington.
 
“Saya tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Di saat yang sama, saya juga akan berusaha menampilkan budaya, sejarah, dan keramahan rakyat Iran kepada dunia dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
 
 
Iran Serukan Persatuan Islam untuk Hadapi Ancaman Bersama
Dalam pertemuan terpisah pada hari yang sama, Pezeshkian menegaskan pentingnya persatuan di antara negara-negara Muslim guna menghadapi tantangan bersama dan mencegah rezim Zionis melakukan lebih banyak kejahatan di Gaza.
 
Pernyataan ini disampaikan saat menerima surat kepercayaan dari Duta Besar baru Indonesia untuk Teheran, Rolliansyah Soemirat. Presiden Iran menekankan bahwa kerja sama dan solidaritas yang lebih kuat di antara negara-negara Islam dapat menjadikan dunia Muslim sebagai satu front yang kuat dan bersatu.
 
Ia menegaskan bahwa perluasan hubungan dengan negara-negara Islam merupakan salah satu pilar utama kebijakan luar negeri Iran, dan menyebut bahwa Republik Islam Iran memandang semua negara Muslim sebagai saudara berdasarkan ajaran Islam.
 
“Bangsa-bangsa dalam umat Islam harus bertindak sebagai satu tubuh dalam menghadapi musuh-musuh dunia Muslim,” katanya, seraya menambahkan bahwa visi ini hanya dapat terwujud melalui kolaborasi luas dalam bidang ilmu pengetahuan, budaya, ekonomi, politik, dan keamanan.
 
Pezeshkian juga mengapresiasi dukungan prinsipil Indonesia terhadap Iran di forum internasional, serta menekankan peran penting para duta besar dalam mempererat hubungan bilateral. Ia juga mengundang Presiden Indonesia untuk berkunjung ke Teheran dan menyatakan harapannya bahwa kunjungan tersebut akan memperkuat kerja sama kedua negara.
 
Duta Besar Soemirat, pada gilirannya, menegaskan komitmen Indonesia terhadap multilateralisme global dan keinginannya untuk memperluas kerja sama dengan Iran di tingkat bilateral, regional, dan internasional.
 
Ia juga menekankan dukungan berkelanjutan Jakarta terhadap perjuangan Palestina serta hak Iran untuk memiliki teknologi nuklir damai. 
 
Iran Siap Tingkatkan Hubungan Bilateral dengan Pantai Gading
Dalam pertemuan lain pada hari Selasa, Pezeshkian menyatakan bahwa Iran siap sepenuhnya untuk meningkatkan kerja sama bilateral dengan Pantai Gading. Ia menegaskan bahwa pengembangan hubungan dengan negara-negara Afrika merupakan prioritas utama dalam kebijakan luar negeri Republik Islam Iran.
 
Saat menerima surat kepercayaan dari Tamakolo Ouattara, Duta Besar baru Pantai Gading untuk Iran, Pezeshkian menyampaikan harapannya agar sang duta besar secara aktif bekerja dalam memperkuat hubungan dan mewujudkan tujuan bersama kedua negara.
 
Menyoroti pentingnya kolaborasi ekonomi, Presiden Iran menunjukkan bahwa pengaktifan komite ekonomi bersama merupakan langkah vital dalam menyusun kebijakan dan kerangka kerja yang mendukung kerja sama di berbagai sektor.
 
Pezeshkian juga menyatakan optimisme bahwa misi Ouattara di Teheran akan membantu memajukan hubungan persahabatan dan memperluas inisiatif bersama di berbagai bidang.
 
Sementara itu, Duta Besar Ouattara menekankan peran diplomasi dalam mendorong kepentingan bersama dan memperkuat persahabatan internasional. Ia menyatakan komitmennya terhadap misinya, sembari menyoroti peran penting Iran di tingkat kawasan dan global.
 
Duta Besar Pantai Gading itu juga menyoroti pentingnya rencana pembentukan komite ekonomi bersama yang tengah berjalan, yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di sektor-sektor utama, khususnya pertanian dan peternakan.[IT/r]
 
 
Comment