Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan bahwa Zionis Israel dan Hamas telah mencapai terobosan dalam negosiasi mereka mengenai fase pertama rencana perdamaian Gaza.
Gedung Putih bulan lalu merilis rencana perdamaian 20 poin untuk mengakhiri konflik Gaza, yang menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan sandera untuk tahanan, pelucutan senjata Hamas, dan penarikan pasukan Israel dari daerah kantong Palestina tersebut.
Dalam sebuah unggahan di Truth Social pada hari Rabu (8/10), Trump mengatakan bahwa kelompok militan tersebut telah setuju untuk membebaskan semua sandera Zionis Israel, sementara Israel telah setuju untuk menarik pasukan dari Gaza "ke batas yang disepakati."
"Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani Fase pertama Rencana Perdamaian kami," kata presiden AS, menyebut keputusan tersebut sebagai "langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, langgeng, dan abadi."
Ia berterima kasih kepada para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki atas peran mereka dalam perundingan tersebut.
Negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas telah berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir, sejak Senin. Sebelumnya pada hari Rabu, Trump mengatakan ia sedang mempertimbangkan perjalanan ke Timur Tengah dalam beberapa hari mendatang.
"Saya mungkin akan ke sana menjelang akhir minggu, mungkin tepatnya hari Minggu," ujarnya dalam sebuah acara di Gedung Putih, seraya menambahkan bahwa perundingan telah "berjalan dengan sangat baik."
Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang dalam serangannya pada 7 Oktober 2023 di Zionis Israel.
Operasi militer Zionis Israel selanjutnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina, menurut data terbaru dari otoritas kesehatan setempat yang dikelola Hamas. Menurut media Zionis Israel, sekitar 20 dari 48 sandera yang tersisa diyakini masih hidup.[IT/r]