Terorisme, Ketidakpuasan Publik, dan Propaganda Daring Bagian dari Rencana Musuh untuk Memecah Iran
Story Code : 1239125
Berbicara pada Kamis di Provinsi Hamedan, Iran bagian barat, Seyyed Esmaeil Khatib menjelaskan bahwa penggunaan media untuk membentuk serta memaksakan narasi bermusuhan terhadap opini publik adalah bagian dari perang hibrida yang menargetkan masyarakat Iran.
Khatib mengungkapkan bahwa musuh berupaya memobilisasi kelompok ekstremis seperti Takfiri dan ISIS dari Suriah menuju tenggara Iran untuk melakukan sabotase dan pembunuhan, namun upaya itu gagal “berkat pertolongan Ilahi.”
Ia juga menambahkan bahwa kekuatan dunia mencoba menggunakan teknologi canggih dan peralatan militer untuk merusak pusat pertahanan penting serta menargetkan komandan Iran, namun upaya itu pun tidak berhasil.
Menurutnya, kemenangan besar Iran ini merupakan hasil dari “dukungan Ilahi dan kepemimpinan bijak Pemimpin Revolusi Islam” yang berhasil menggagalkan rencana untuk memecah Iran menjadi negara-negara kecil. Khatib memuji kekuatan militer dan kemampuan rudal Iran sebagai faktor utama keberhasilan tersebut.
Menyinggung kondisi di Israel, ia mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah 70 tahun, rezim Zionis mengalami ketidakamanan domestik yang dipicu oleh operasi Al-Aqsa Storm serta diperkuat oleh kemampuan rudal Iran dan dukungan Hezbollah.
Ia menggambarkan permintaan gencatan senjata dari pihak musuh selama perang 12 hari sebagai tanda kelemahan dan kemenangan besar bagi rakyat Iran serta Revolusi Islam.
Selain itu, Khatib juga memuji upaya Presiden Masoud Pezeshkian yang melibatkan berbagai kelompok etnis dan agama dalam pemerintahan, serta mengecam standar ganda Barat dalam isu hak asasi manusia, menyoroti peran mereka dalam konflik di Gaza, Lebanon, Yaman, Irak, dan Suriah.
Ia juga mengutuk penindasan terhadap suara-suara pro-Palestina di negara-negara Barat. [IT/G]