0
Friday 10 October 2025 - 13:55
Zionis Israel vs Palestina:

'Israel' Membuat Gaza Hancur, 67.194 Warga Palestina Tewas

Story Code : 1239156
Smoke rises over Gaza after an Israeli bombardment
Smoke rises over Gaza after an Israeli bombardment
Infrastruktur Gaza dihancurkan secara sistematis, dengan serangan Zionis Israel yang menghancurkan rumah, masjid, dan jaringan air, sementara layanan penting lenyap.

Sejak dimulainya genosida Israel di Gaza, Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan dampak yang sangat merusak terhadap warga sipil dan infrastruktur di seluruh Jalur Gaza yang terkepung.

Menurut angka resmi yang diterbitkan oleh kantor tersebut pada 9 Oktober 2025, genosida Zionis Israel telah merenggut nyawa 18 siswa dan satu guru setiap hari.
 
Beban kemanusiaan semakin parah dengan kehancuran sistematis terhadap infrastruktur Gaza yang sudah rapuh:

• Lebih dari satu masjid dihancurkan setiap hari;
• 367 unit rumah dihancurkan setiap hari, memaksa rata-rata 394 keluarga mengungsi;
• Satu tempat penampungan atau pusat pengungsian diserang setiap tiga hari;
• Satu sumur air utama dihancurkan setiap hari, bersama dengan 959 meter jaringan air dan saluran pembuangan;
• Tujuh kilometer jaringan listrik dan empat kilometer jalan dihancurkan setiap hari.
 
Skala dan kecepatan kehancuran telah membuat komunitas besar kehilangan rumah, listrik, air bersih, atau akses ke pendidikan, memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah di seluruh Gaza.

Pejabat PBB: $52 Miliar Diperlukan untuk Membangun Kembali Gaza
Di tengah kehancuran di Gaza, Direktur Kantor Layanan Proyek Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOPS), Jorge Moreira da Silva, mengatakan pada hari Rabu bahwa sekitar $52 miliar akan diperlukan untuk memulai proses pembangunan kembali Jalur Gaza setelah gencatan senjata tercapai.

Dalam pernyataannya, Moreira da Silva menjelaskan bahwa sekitar 80% infrastruktur Gaza telah hancur total, dengan menekankan bahwa pembersihan puing-puing yang sangat besar akan menjadi langkah pertama dan paling penting dalam proses rekonstruksi.

Dalam konteks ini, Kantor Media Pemerintah Gaza menegaskan bahwa dampak terhadap warga sipil dan infrastruktur terus berlanjut tanpa henti hingga Kamis, 9 Oktober 2025, memperingatkan bahwa layanan dasar dan kehidupan warga sipil sedang dihancurkan secara sistematis.

Bom Israel Masih Membunuh Warga Palestina
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan pada Kamis bahwa rumah sakit menerima jenazah 10 syuhada, termasuk satu yang ditemukan di bawah puing-puing, dan 49 orang terluka dalam 24 jam terakhir.

Banyak korban yang masih terjebak di bawah puing-puing dan di sepanjang jalan, yang tidak dapat dijangkau karena serangan udara yang terus berlangsung.

Sejak 7 Oktober 2023, hingga 8 Oktober 2025, jumlah korban tewas dalam genosida Israel di Gaza telah mencapai 67.194 warga Palestina, selain 169.980 orang terluka.

Sejak 18 Maret 2025, jumlah korban tewas meningkat menjadi 13.598 orang dan 57.849 lainnya terluka. Selain itu, dengan kelaparan yang dipicu oleh Israel semakin mendekat di Gaza, dua warga Palestina yang kelaparan terbunuh dan 13 orang terluka saat mencoba mendapatkan bantuan di "titik distribusi bantuan" yang ditunjuk dan kemudian dibawa ke rumah sakit, menurut laporan Kementerian Kesehatan.

Jumlah korban tewas di zona distribusi bantuan makanan kini telah mencapai 2.615 orang, dengan lebih dari 19.177 orang lainnya terluka, menurut laporan tersebut.

Hamas Mengumumkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Pada dini hari 9 Oktober, gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, mengumumkan bahwa telah tercapai kesepakatan yang akan mengarah pada gencatan senjata di Jalur Gaza.

Menurut rincian yang diumumkan oleh kelompok tersebut, hal-hal yang mereka anggap tidak dapat dinegosiasikan, yang mencakup penghentian perang secara total, penarikan pasukan pendudukan Israel, masuknya bantuan kemanusiaan, dan pertukaran tahanan, telah tercapai.
Hamas mengungkapkan penghargaan mereka kepada para mediator, yaitu Mesir, Qatar, dan Turki, atas upaya dan kontribusi mereka dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata, dan mendesak Amerika Serikat untuk memaksa "Zionis Israel" untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian tersebut.

Pernyataan Hamas juga memberikan penghormatan yang mendalam kepada rakyat Palestina, dari Gaza hingga al-Quds dan Tepi Barat, serta mereka yang berada di luar tanah air, mengungkapkan rasa terima kasih yang besar atas kebanggaan, keberanian, dan kehormatan mereka yang tak tertandingi.

"Kami memberikan salam kepada rakyat kami yang menghadapi proyek penjajahan fasistik yang menargetkan mereka dan hak-hak nasional mereka. Pengorbanan besar dan keteguhan hati rakyat kami telah menggagalkan rencana penjajahan dan pemindahan paksa oleh pendudukan Israel," bunyi pernyataan tersebut.

Terakhir, Hamas memperbarui janji mereka untuk terus melawan penjajahan Zionis Israel, bersumpah "tidak akan meninggalkan hak-hak nasional rakyat kami hingga kebebasan, kemerdekaan, dan penentuan nasib sendiri tercapai."[IT/r]
 
 
Comment