Pesan “Tidak Ada Perang” Netanyahu ke Iran; Tipuan Taktis

Pesan itu datang hanya beberapa bulan setelah agresi Israel selama 12 hari terhadap Iran pada Juni lalu, yang menewaskan sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran, tepat sebelum putaran baru perundingan nuklir di Oman.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyebut pesan Israel tidak memengaruhi perhitungan strategis negaranya karena “kemungkinan penipuan tetap sangat tinggi.”

Bagi Teheran, sejarah Israel sarat dengan tipuan strategis. Salah satu contohnya adalah serangan udara ke Doha, Qatar, pada 9 September lalu yang menargetkan pimpinan Hamas saat mereka membahas proposal gencatan senjata yang dimediasi AS.

Pengamat menilai, pesan “tidak ada perang” dari Netanyahu bisa jadi hanya upaya meninabobokan Iran agar lengah, sementara Israel memulihkan kekuatan militernya dan memperkuat koalisi politik dalam negeri setelah dua tahun perang di Gaza yang menewaskan lebih dari 68.000 warga Palestina.

Iran tetap waspada, mengingat rekam jejak Netanyahu selama tiga dekade yang terus menuduh Teheran mengembangkan senjata nuklir dan berulang kali mendorong AS untuk menyerang Iran.

Bagi banyak analis, pernyataan damai Netanyahu hanyalah jeda taktis bagi rezim yang tengah kelelahan, bukan langkah menuju de-eskalasi sejati.[IT/AR]