Eksklusif: Negosiasi Afghanistan-Pakistan Akan Dimulai di Doha
Story Code : 1240953
Residents remove debris from a house damaged by two drone strikes, in Kabul, Afghanistan
Negosiasi antara Afghanistan dan Pakistan dimulai di ibu kota Qatar pada hari Sabtu (18/10), Doha, menurut seorang sumber di pemerintahan Afghanistan yang berbicara kepada Al Mayadeen.
Tim negosiasi Afghanistan akan dipimpin oleh Menteri Pertahanan pemerintah, Muhammad Yaqoob Mujahid, dan meskipun belum ada kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata yang akan berakhir malam ini, para mediator secara aktif bekerja untuk menjaga ketenangan di sepanjang perbatasan, sumber tersebut mengklarifikasi .
Perundingan akan diadakan antara Afghanistan dan Pakistan di ibu kota Qatar, Doha, sebuah sumber terpercaya dalam pemerintahan Taliban mengonfirmasi kepada Al Mayadeen kemarin.
Sebuah delegasi pemerintah Taliban akan berangkat ke Doha untuk bergabung dalam perundingan, yang akan mencakup diskusi tentang perpanjangan gencatan senjata, tambah sumber tersebut.
Perbatasan barat laut Pakistan dilanda bom bunuh diri
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan seiring gencatan senjata hampir berakhir dan sebuah bom bunuh diri menghantam pasukan Pakistan, yang mengakibatkan beberapa korban di antara pasukan Pakistan.
Sebuah bom bunuh diri di dekat perbatasan barat laut Pakistan dengan Afghanistan pada 17 Oktober menewaskan sedikitnya enam tentara Pakistan dan enam militan, saat gencatan senjata sementara antara Islamabad dan Kabul hampir berakhir.
Serangan itu menargetkan Benteng Khadi, sebuah pos militer utama di Waziristan Utara, sebuah wilayah yang telah lama menjadi sarang aktivitas militan.
Seorang militan mengendarai kendaraan bermuatan bahan peledak ke dalam benteng, yang memicu baku tembak sengit dengan pasukan keamanan, menurut petugas polisi Mir Ali, Meraj Khan.
"Pasukan keamanan dengan cepat merespons, menangkis serangan itu dan terlibat dalam pertempuran sengit dengan para teroris. Sayangnya, enam personel keamanan gugur dan lebih dari selusin lainnya menderita luka-luka," kata Khan.[IT/r]