0
Sunday 19 October 2025 - 04:40
Palestina vs Zionis Israel:

300.000 Siswa Gaza Kembali ke Sekolah di Tengah Blokade Bantuan

Story Code : 1240972
Children attend an activity at a makeshift class in Deir al Balah
Children attend an activity at a makeshift class in Deir al Balah
Sekitar 300.000 siswa Gaza kembali ke kelas minggu ini di bawah inisiatif Perserikatan Bangsa-Bangsa, meskipun blokade bantuan yang terus berlanjut dari "Zionis Israel" telah melumpuhkan infrastruktur dan sistem pendidikan di wilayah tersebut.

Badan PBB untuk Bantuan dan Pekerjaan (UNRWA) mengumumkan bahwa mereka telah memulai rencana skala besar untuk melanjutkan pembelajaran bagi siswa di seluruh Jalur Gaza, yang sebagian besar telah tidak bersekolah sejak Oktober 2023, ketika "Zionis Israel" melancarkan perang genosida yang sedang berlangsung terhadap wilayah tersebut.

"Angka ini kemungkinan akan meningkat," kata Adnan Abu Hasna, penasihat media UNRWA, dalam pernyataan yang disiarkan televisi. Ia mengonfirmasi bahwa sekitar 10.000 siswa akan mengikuti kelas tatap muka di sekolah-sekolah di Gaza dan tempat penampungan, sementara mayoritas lainnya akan menerima pengajaran jarak jauh.

"Kami tidak bisa kehilangan dua tahun lagi," kata Abu Hasna, merujuk pada penghentian pendidikan yang pertama kali terjadi selama pandemi COVID-19 dan kemudian akibat perang "Israel" di Gaza. Menurut UNRWA, sekitar 8.000 guru akan berpartisipasi dalam program ini.

Sistem Pendidikan Gaza Hancur Akibat Perang
Sistem pendidikan Gaza telah hancur akibat perang, dengan sekolah-sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan atau dihancurkan menjadi puing-puing.

Pembelajaran jarak jauh dan tatap muka di tengah kehancuran yang meluas
Kementerian Pendidikan Palestina melaporkan bahwa pada pertengahan September, "Israel" telah menghancurkan 172 sekolah pemerintah, merusak 118 sekolah lainnya, dan menyerang lebih dari 100 sekolah yang dikelola UNRWA.

Dampak genosida terhadap anak-anak dan pendidik sangatlah mengerikan:
17.711 siswa terbunuh
25.897 terluka
763 staf sektor pendidikan terbunuh
3.189 terluka
Kembalinya sekolah di bawah UNRWA dianggap sebagai jalan hidup bagi generasi yang belum pernah merasakan stabilitas.
 
'Zionis Israel' Dituduh Memblokir Bantuan dan Pasokan ke Jalur Gaza
Abu Hasna juga mengecam blokade yang terus berlangsung yang diberlakukan oleh "Israel", yang telah menghalangi pengiriman pasokan penting senilai ratusan juta dolar, termasuk bahan pendidikan, pakaian musim dingin, bahan perlindungan, dan bantuan medis.
 
"Banyak kebutuhan dasar yang ditahan, memperburuk situasi kemanusiaan," katanya, sambil memperingatkan bahwa 95% dari populasi Gaza kini bergantung pada bantuan setelah kehilangan sumber pendapatan mereka.
 
UNRWA juga telah meluncurkan upaya untuk menghidupkan kembali 22 klinik kesehatan pusat dan membuka kembali puluhan titik distribusi makanan, tetapi menghadapi rintangan yang semakin besar karena blokade.
 
PBB Peringatkan Krisis Kemanusiaan yang Semakin Meningkat
Abu Hasna menekankan urgensi untuk membuka Gaza bagi bantuan sebelum musim dingin. "Ratusan ribu orang yang terlantar hidup di luar ruangan setelah kembali ke Kota Gaza di bawah gencatan senjata," katanya.
 
Gencatan senjata, yang dimediasi berdasarkan rencana oleh Presiden AS Donald Trump, dimulai pada 10 Oktober. Fase pertama termasuk pertukaran tahanan Palestina dan sandera Israel, dengan fase-fase berikutnya bertujuan pada rekonstruksi dan pembentukan struktur pemerintahan baru tanpa Hamas.
Sejak Oktober 2023, serangan-serangan "Zionis Israel" telah membunuh hampir 68.000 orang Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan membuat sebagian besar Jalur Gaza tidak dapat dihuni.
 
 
Comment