0
Wednesday 14 May 2025 - 06:13
Hezbollah Lebanon:

Video| Komandan Perkasa Militer Hizbullah Memerintahkan Para Pejuang untuk Menggerogoti Batu dan Gunung dalam Mempertahankan Lebanon

Story Code : 1208670
Related FileDia adalah Mustafa Amin Badreddin, lahir pada tanggal 6 April 1961 di Ghobeiry, di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut.
 
Dia tumbuh di daerah itu dan dibesarkan di sana, dari sana dia memulai aktif dalam perlawanannya.
 
Martir Sayyed Zulfiqar adalah salah satu pendiri pertama Perlawanan Islam di awal tahun delapan puluhan abad lalu yang menghadapi invasi Israel pada tahun 1982.
 
Dia berpartisipasi dalam pertempuran Khaldeh ketika dia terluka parah.
 
Martir Badreddine menjadi komandan militer Hizbullah pada tahun 1994 dan memainkan peran penting dalam mempertahankan formula pencegahan setelah agresi Zionis Israel di Lebanon pada tahun 1996.
 
Setelah pembebasan wilayah pendudukan pada tahun 2000 dan konfrontasi terhadap perang Zionis Israel pada tahun 2006, Sayyid Zulfiqar memimpin perlawanan militer Hizbullah terhadap kelompok takfiri di Suriah.
 
Video berikut menunjukkan Martir Badreddin bersama sekelompok pemimpin yang syahid, termasuk Jenderal Qassem Suleimani, Haji Ibrahim Akil dan Haji Wissam Tawil, mendiskusikan rencana militer di Suriah.
 
Video tersebut juga memperlihatkan komandan memerintahkan para pejuang Hizbullah untuk menggerogoti batu dan gunung untuk membela rakyat Lebanon dari kelompok takfiri.
 
Dalam pidato yang disiarkan di televisi melalui Al-Manar TV untuk memperingati ulang tahun kesembilan syahidnya komandan senior Sayyid Mustafa Badreddine (Sayyed Zulfikar), Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem mengawali dengan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Sayyid Badreddin dan keluarga para martir di Lebanon, Palestina, Yaman, Irak, Iran, dan wilayah lain tempat pengorbanan telah dilakukan untuk membela perlawanan.
 
Dia menggambarkan Sayyid Badreddin sebagai tokoh penting yang memerangi pasukan Israel setelah invasi tahun 1982 dan mengalami cedera dalam pertempuran.
 
Dia memimpin operasi Ansariya yang terkenal pada tahun 1997, secara pribadi mengawasi pelaksanaannya.
 
Syekh Qassem juga mengingat keterlibatan awal Badreddine dalam mendukung revolusi Iran dan kepemimpinannya dalam operasi media, termasuk liputan setelah syahidnya Hadi Nasrallah, putra Sekretaris Jenderal Hizbullah.
 
“Dia adalah seorang komandan sekaligus mentor—dihormati karena pemikiran strategisnya dan sangat dicintai oleh rekan-rekannya.”[IT/r]
 
Comment